Hanya dalam sembilan bulan selama 1917 terdapat dua revolusi yang mengubah nasib negara Rusia. Pada bulan Februari, sistem Tsar runtuh dan kekuasaan direbut oleh kaum revolusioner Bolshevik. Cucu mantan budak, Vladimir Lenin, menjadi pemimpin (hampir secara tidak sengaja) negara sosialis pertama di dunia.
Vladimir Ilyich Lenin dan Joseph Vissarionovich Stalin di Gorki, 1922
SputnikVisi Lenin adalah untuk membuat Uni Soviet sebagai persatuan republik-republik merdeka dengan hak yang sama, dan akan berfungsi sebagai dasar persatuan masa depan semua negara sosialis di seluruh dunia. Dia sangat menentang gagasan negara terpusat, menyebutnya sebagai anti-demokrasi. Namun pada akhirnya, Stalin menang dengan rencananya untuk mengubah Uni Soviet menjadi negara otoriter yang tersentralisasi.
Pada tahun 1928, Uni Soviet meluncurkan program industrialisasinya, memperkenalkan rencana lima tahun yang seharusnya meningkatkan perekonomian. Rencana itu dipenuhi dalam empat tahun, yang memiliki nilai propaganda besar, dan juga menimbulkan pemerasan rakyat Soviet — karena pada masa Soviet terjadi kekurangan barang-barang kebutuhan pokok, serta disiplin kerja yang keras, dengan menjatuhkan hukuman berat, bahkan bagi pelanggaran terkecil sekalipun.
Baca lebih lajut:Konsekuensi atas Rencana Lima Tahun bagi Perekonomian Nasional Uni Soviet
Dengan dimulainya industrialisasi, orang-orang pindah ke kota secara massal. Ladang dibiarkan terbengkalai, dan ada kekurangan pekerja di daerah pedesaan. Semua ini memicu kelaparan di seluruh negeri. Jelas, bahwa ‘kolkhozes’ (pertanian kolektif negara) harus diubah menjadi aset strategis. Negara memajukan pertanian, meromantisasinya melalui poster dan film. Menghapus pertanian swasta — tujuan Uni Soviet adalah mengubah kolkhozes menjadi pusat produksi pangan utama. Negara menjalankan kontrol ketat atas pertanian ini dan semua yang mereka hasilkan, menyita sebagian besar hasil untuk pasokan kota.
Untuk menghidupkan kembali negara setelah bertahun-tahun terjadinya perang saudara, setiap warga negara Soviet sangat dianjurkan untuk menjadi sehat dan atletis. Oleh karena itu, olahraga disosialisasikan sejak usia dini. Kegemaran orang Soviet pada olahraga mencapai puncaknya di Uni Soviet pada 1930-an, ketika massa dan parade atletik yang luar biasa digelar di Lapangan Merah.
Ketika kaum Bolshevik mengambil alih kekuasaan, sebagian besar negara Rusia tidak mengenal huruf. Pendidikan gratis universal menjadi salah satu program sosial terpenting.
Memiliki ‘dacha’ sendiri adalah impian bagi orang-orang Soviet. Rumah musim panas ini sering kali tidak memiliki pasokan air atau saluran pembuangan, memiliki fasilitas yang minim dan bahkan kosong, bagunan ini terasa dingin hampir di sepanjang tahun. Namun, tempat itu justru menjadi tempat di mana rakyat Soviet bisa merasakan kebahagiaan.
“Terima kasih, Kamerad Stalin, untuk masa kecil kita yang bahagia!” Ungkapan ini pertama kali diucapkan di parade atletik Lapangan Merah pada tahun 1936, dan segera berubah menjadi salah satu slogan propaganda yang paling kuat. Adapun “kebahagiaan masa kecil” itu, tidak jauh dari kebenaran. Anak-anak Soviet tidak memiliki gadget mewah, dan secara keseluruhan, tidak banyak mainan. Jadi, mereka menghabiskan banyak waktu di luar, bermain permainan bersama dan memiliki kesempatan untuk bergabung dengan berbagai klub.
Baca lebih lanjut: Potret Kebahagian Anak-Anak di Era Uni Soviet
Sejak 1950-an dan seterusnya, perlombaan antariksa adalah sesuatu yang sangat dirindukan oleh jutaan orang Soviet. Orang-orang menangis kegirangan ketika Uni Soviet menjadi negara pertama yang mengirim seorang pria ke luar angkasa, dengan penerbangan terkenal Yuri Gagarin, serta saat Alexey Leonov menjadi astronot pertama yang melakukan spacewalk, dan Valentina Tereshkova menjadi wanita pertama di luar angkasa.
Setiap musim semi, hampir seluruh penduduk Rusia pergi ke luar untuk melakukan pelayanan masyarakat secara sukarela di daerah dekat gedung apartemen, sekolah atau pabrik mereka. Pelayanan itu seperti, membersihkan dedaunan dan sampah, mengecat pagar, serta memperbaiki apa pun yang rusak. Hari-hari seperti itu disebut ‘subbotnik’, yang diadakan pada hari Sabtu (dalam bahasa Rusia disebut ‘subbota’). Awalnya bentuk pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan sangat antusias — karena untuk kebaikan masyarakat sosialis. Belakangan, subbotnik menjadi wajib dan secara perlahan menghilangkan rasa sukarela tanpa pamrih.
Mesin soda semacam itu dapat ditemukan di seluruh Uni Soviet, dan sering kali antrian panjang terlihat di depan mesin itu. Anehnya, semua orang minum dari gelas yang sama dengan mesin, dan ini tidak membuat siapa pun sakit perut. Pertama-tama Anda harus membilasnya dengan air sebelum diminum, di alat pencuci kaca yang ada di dalamnya.
Uni Soviet berjuang melawan banyak hal, tetapi memiliki kebencian yang kuat terhadap agama. Dengan tujuan untuk menggantikan keyakinan kepada Tuhan dengan keyakinan sosialisme — Soviet melakukan segala yang mungkin untuk menghapuskan semua elemen dan agama. Pada tahun 1918, Gereja Ortodoks “dipisahkan dari negara” –— pernikahan, kelahiran, dan kematian tidak lagi didaftarkan oleh badan Gereja. Bangunan gereja diubah menjadi gudang, lembaga negara, dan penjara; banyak dari mereka hancur begitu saja. Agama besar lainnya, seperti Islam dan Yahudi, menghadapi represi serupa. Anehnya, Uni Soviet tidak membatalkan agama secara resmi.
Kantin umum adalah institusi publik yang populer dan penuh warna di era Soviet. Kantin itu awalnya dibuka di seluruh negeri untuk membebaskan perempuan Soviet dari beban memasak sehingga mereka dapat fokus membangun sosialisme.
Baca lebih lanjut: Apa yang Orang Soviet Biasa Makan Sehari-hari
Parade tahunan untuk menghormati Hari Buruh diadakan di Rusia pada era kekaisaran, tetapi ketika kaum Bolshevik merebut kekuasaan, pekerja menjadi kelas sosial yang "berkuasa", dan 1 Mei menjadi hari libur nasional. Siapapun wajib untuk berpartisipasi dalam pawai tersebut. Mereka yang berusaha menghindarinya dapat menimbulkan kecurigaan sebagai warga negara yang tidak bisa diandalkan.
Baca lebih lanjut: Bagaimana Soviet merayakan Hari Buruh
Parade Hari Kemenangan pertama diadakan di Lapangan Merah tepat setelah perang berakhir pada tahun 1945. Uni Soviet kehilangan hampir 27 juta warganya (angka ini adalah sering berubah hingga saat ini). Setelah itu, negara mulai menghadapi situasi yang panjang dan sulit — yang menurut para ahli, tidak dapat dicapai sepenuhnya.
Pada tahun 1953, negara berduka atas kematian pemimpinnya, Joseph Stalin. Puluhan ribu orang ingin melihat jenazah pemimpin itu, tetapi pihak berwenang tidak dapat menyelenggarakan pemakaman umum yang layak. Hal ini menimbulkan banyak kerumunan tak terkendali yang menewaskan banyak orang. Hingga saat ini, perkiraan jumlah korban jiwa pada hari itu bervariasi, dari beberapa puluh hingga beberapa ribu.
Uni Soviet adalah negara yang mendukung kesetaraan gender. Sejak berdirinya negara Soviet, kaum Bolshevik memberikan hak yang sama kepada laki-laki dan perempuan sebagaimana diabadikan dalam hukum. Perempuan memperoleh hak untuk memilih pekerjaan, tempat tinggal, kesempatan untuk mengenyam pendidikan, menikah dan bercerai, serta memperoleh upah yang setara dengan laki-laki. Oleh karena itu, mereka diperlakukan sama: perempuan melakukan pekerjaan fisik yang berat, mengoperasikan mesin, membajak ladang, dan bekerja di pertambangan.
Ketika datang ke membeli mobil atau furnitur, orang Soviet seringkali harus menunggu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Barang-barang konsumsi dasar, seperti makanan dan pakaian, juga mengalami kekurangan pasokan. Kelangkaan menjadi sesuatu yang biasa dilakukan orang Soviet. Berdiri dalam antrian tanpa akhir dan memiliki keterampilan mendapatkan barang dari "di bawah meja" hampir dianggap sebagai olahraga nasional.
Baca lebih lanjut: bagaimana orang-orang di Uni Soviet mendapatkan barang langka
Setelah sejumlah besar orang bermigrasi ke kota, perumahan menjadi tempat yang menyakitkan bagi negara itu. Hal itu terpecahkan hanya di bawah Nikita Khrushchev, yang memerintahkan untuk membangun seluruh negeri dengan blok apartemen berlantai lima yang serupa (bangunan itu dijuluki ‘khrushchyovka’). Sebagian besar warga Soviet tinggal di blok apartemen seperti itu, atau setidaknya memiliki kerabat atau teman yang tinggal di salah satunya. Baca lebih lanjut di sini, tentang seperti apa apartemen Soviet pada umumnya.
Anak-anak sekolah pada usia 6-7 tahun dan memasuki organisasi Pionir Muda pada usia 9 tahun. Menjadi pionir adalah suatu kehormatan besar, tetapi hampir setiap anak bergabung dengan Pionir, meskipun ada pengecualian yang jarang terjadi. Selama liburan musim panas, anak-anak pergi ke perkemahan Pionir Muda. Mereka yang menjadi perintis teladan — dari sudut pandang sistem komunis — memiliki kesempatan untuk pergi ke Artek, kamp paling bergengsi dan terkenal di Krimea.
Tahanan pada pembangunan Kanal Baltik Laut Putih, 1933
Alexander Rodchenko / MAMM / MDF / Rusia di fotoDari Lingkaran Arktik hingga Kazakhstan, di belantara taiga dan di Timur Jauh — sistem penjara GULAG menjangkau seluruh Uni Soviet dan mencakup lebih dari 30.000 pemukiman penahanan. Jutaan orang menjalani hukuman mereka di sana, dan banyak yang tidak pernah kembali ke rumah.
Ini adalah impian setiap pekerja, yang secara resmi memiliki 28 hari libur tetapi tidak selalu memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu di tepi pantai. Resor dan sanatorium Soviet memiliki sekitar 850.000 kamar, dan hanya kurang dari 1% orang dari negara berpenduduk 287 juta (pada tahun 1990) yang dapat berjemur di bawah sinar matahari.
Selama Perang Dingin, musik Barat (seperti boogie-woogie, rock’n’roll, dan jazz) memiliki status semi-legal di Uni Soviet. Catatan seperti itu tidak bisa begitu saja dibeli di toko. Namun, orang-orang Soviet, yang mendambakan tempat mereka dalam konteks budaya dunia, menemukan cara mereka sendiri untuk mendengarkan Elvis Presley — mereka memproduksi, merekam, dan mendistribusikan lagu di hasil rontgen lama.
Tirai Besi melindungi penduduk Soviet dari dunia kapitalis yang “busuk”, tetapi beberapa orang entah bagaimana berhasil mendapatkan celana jins Amerika pertama mereka, sebungkus rokok, dan bahkan mungkin rekaman grup musik ‘The Doors’ meskipun ada penghalang antar negara. Karena barang seperti itu tidak mungkin membeli di toko, seseorang harus pergi ke pasar gelap, dan jika kamu bisa menemukannya maka Anda harus membeli barang yang didambakan dari orang pintar yang dikenal sebagai ‘fartsa’.
“Sistem lama runtuh sebelum yang baru sempat berfungsi, dan krisis dalam masyarakat menjadi semakin akut,” Mikhail Gorbachev, presiden pertama dan terakhir Uni Soviet, menjelaskan pembubaran Uni Soviet dalam pidatonya di depan khalayak pada tanggal 25 Desember 1991.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda