Cepat Tanggap: Lima Upaya Rusia Bantu Negara Lain Atasi Bencana

Komsomolskaya Pravda/Russky Vzglyad/Global Look Press
Belum lama ini, Rusia mengirimkan ahli-ahli virologi ke Italia untuk membantu negara itu mengatasi pandemi virus corona. Berikut sejumlah momen ketika Rusia turun tangan membantu negara lain yang tertimpa musibah.

1. Gempa bumi dan tsunami di Samudra Hindia

Puing-puing pascatsunami berserakan di sekitar Pantai Unawatuna, Sri Lanka.

Salah satu gempa paling dahsyat sepanjang sejarah terjadi pada 26 Desember 2004. Kala itu, pusat gempa terjadi di lepas pantai Pulau Sumatra, Indonesia. Lebih dari 230 ribu orang tewas akibat tersapu tsunami yang timbul selepas gempa.

Pemerintah Indonesia, Thailand, dan Sri Lanka meminta bantuan dunia internasional. Rusia termasuk di antara negara-negara yang menjawab panggilan tersebut.

Tak sampai 24 jam setelah gempa bumi dan tsunami yang menyertainya, Sri Lanka kedatangan tim SAR Rusia yang membawa anjing-anjing terlatih. Pada 11 Januari, pesawat-pesawat Kementerian Situasi Darurat (MChS) Rusia mengirimkan sistem pemurnian air, tenda, makanan, dan persediaan pokok lainnya ke Kolombo, ibu kota Sri Lanka.

Demi mencegah krisis pangan di kawasan yang terkena tsunami, Rusia juga mengirimkan 20 ribu ton gandum ke Indonesia.

2. Pemulihan Palmyra

Konflik di Suriah dimulai pada 2011. Hingga kini, Rusia berperan penting dalam memulihkan negara itu sambil terus memberikan bantuan diplomatik, kemanusiaan, dan militer kepada Presiden Bashar Assad dan pemerintahannya.

Rusia bahkan membantu membangun kembali kota kuno Palmyra atau Tadmur, salah satu situs Warisan Dunia UNESCO, yang hancur di tangan para teroris yang memerangi pemerintah. Regu penyapu ranju ranjau Rusia menggelar operasi “bersih-bersih” demi memastikan tak ada lagi bahan peledak yang tersisa di kota itu. Sementara, Pemerintah Rusia ikut serta dalam proyek restorasi kota tersebut, yang mencakup pemulihan banyak monumen bersejarah, bersama Museum Hermitage.

Total biaya rekonstruksi diperkirakan mencapai satu miliar dolar AS.

3. Kebakaran hutan 2019

Pada Agustus 2019, kebakaran hebat melanda Hutan Amazon bagian Brasil yang sulit dijangkau (hutan itu masuk dalam wilayah sejumlah negara, termasuk Brasil, Peru, Kolombia, Venezuela, Ekuador, Bolivia, Guyana, dan Suriname -red.). Meski terjadi lebih dari 80 ribu kebakaran, Pemerintah Brasil menolak bantuan keuangan demi mengatasi bencana tersebut. Rusia, di sisi lain, berpengalaman dalam mengatasi kebakaran. Jadi, Moskow mengirim pesawat kargo Il-76 ke Bolivia, yang bertetangga dengan Brasil, untuk memadamkan api di Hutan Amazon bagian negara itu.

Il-76 mampu mengangkut hingga 50 ribu ton air. Pesawat itu kemudian menyiramkan air di atas semua titik api. Bolivia dikirimkan pesawat tersebut secara cuma-cuma. Negara itu hanya perlu menanggung biaya perawatan.

Selain di Amazon, Rusia juga pernah membantu memadamkan kebakaran hutan di Indonesia, Yunani, Montenegro, Serbia, Israel, dan bahkan Amerika Serikat pada 2005 silam.

4. Bencana nuklir Fukushima

Pada 11 Maret 2011, gempa bumi dahsyat menghancurkan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Dai-ichi atau Fukushima I di Jepang. Gempa bumi tersebut menimbulkan tsunami yang kemudian melumpuhkan PLTN tersebut dan berdampak pada kehancuran reaktor dan sejumlah ledakan. Beberapa ilmuwan bahkan menyebutkan bahwa skala bencana itu setara dengan ledakan reaktor nuklir Chernobyl.

Tak lama setelah kecelakaan itu, Rusia mengirimkan 160 anggota tim SAR untuk membantu Jepang mencari korban selamat yang tertimbun di bawah reruntuhan. Secara keseluruhan, regu penyelamat Rusia memeriksa area seluas lebih dari seratus kilometer persegi.

5. Topan Idai

Seorang anak berjalan melewati banjir yang mulai surut setelah Topan Idai di Buzi, Mozambik.

Pada 4 Maret 2019, salah satu badai topan paling merusak yang pernah terjadi di Belahan Bumi Selatan secara serentak melanda Mozambik, Madagaskar, Zimbabwe, dan Malawi.

Merenggut lebih dari seribu nyawa, bencana itu menyebabkan kehancuran dan banjir, sehingga menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang terkena dampak. Banyak negara menawarkan bantuan, termasuk Rusia.

Menanggapi permintaan resmi Mozambik, Moskow mengirim 30 ton tenda, selimut, dan makanan. Empat hari kemudian, jumlah yang sama dikirim ke Malawi.

Bencana alam bisa terjadi di mana saja, termasuk di Rusia. Beberapa tahun lalu, Rusia Tengah pernah menderita akibat kebakaran hutan dan banjir, sedangkan bagian Timur Jauh negara itu rentan terhadap gempa bumi yang dahsyat.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki