Su-35 memiliki kemampuan manuver yang tinggi dan dilengkapi dengan sistem senjata canggih yang membuat pesawat ini memiliki kemampuan tempur yang luar biasa.
Mikhail Japaridze/APKementerian Pertahanan RI telah menandatangani kontrak pengadaan pesawat tempur generasi ke-4++ buatan Rusia, Sukhoi Su-35 ‘Flanker-E’. Kantor berita Interfax melaporkan, kontrak pembelian 11 pesawat tempur multiperan tersebut ditandatangani pada Rabu (14/2).
Kepada SINDOnews, Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Publik Kemhan Brigadir Jenderal TNI Totok Sugiharto juga mengonfirmasi berita ini. “Sudah (tanda tangan kontrak -red.), pada Rabu 14 Februari 2018, di Indonesia,” katanya.
Meski begitu, rincian kontrak pembelian jet tempur canggih itu belum diungkap ke publik. Namun demikian, situs Jane's 360 menyebutkan, Rusia diharapkan dapat mengirim dua pesawat pertama pesanan Indonesia ke TNI-AU pada Oktober 2018 untuk ikut serta dalam parade perayaan ulang tahun TNI.
Pesawat Su-35 yang diklasifikasikan sebagai pesawat generasi ke-4++ berada tepat di bawah pesawat siluman generasi kelima. Berdasarkan informasi dari Air Force Technology, kemampuan manuver yang tinggi dan sistem persenjataan yang canggih membuat pesawat ini memiliki kemampuan tempur yang luar biasa. Kecepatan maksimum pesawat ini mencapai 2.390 kilometer per jam atau Mach 2,25.
Secara umum, cara kerja pesawat tempur Su-35 tak berbeda dari Su-30MK, terutama dari segi persenjataan dan bomnya. Hanya saja, pesawat Su-35 membawa model baru bom udara dengan kemampuan yang telah ditingkatkan. Jet tempur Su-35 memiliki beban tempur maksimum 8.000 kilogram.
Rencananya, Indonesia akan menggunakan Su-35 untuk menggantikan pesawat tempur buatan AS, F-5 Tiger, yang sudah digunakan sejak 1980-an. Indonesia sendiri sudah menggunakan jet tempur buatan Rusia, seperti Su-27 dan Su-30.
Kabar ini sepertinya menjadi semacam ‘kado Valentine’ untuk Indonesia. Apalagi, TNI-AU sudah mempelajari bahasa Rusia sebagai persiapan menyambut kedatangan pesawat Rusia Sukhoi Su-35 kelak
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda