Bersiap Sambut Su-35, Tentara Indonesia Wajib Belajar Bahasa Rusia

Beberapa orang perwira TNI-AU berfoto di depan pesawat tempur Sukhoi Su-27 SKM.

Beberapa orang perwira TNI-AU berfoto di depan pesawat tempur Sukhoi Su-27 SKM.

Wikipedia
Kursus digelar selama tiga bulan dalam tiga gelombang.

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) wajib mempelajari bahasa Rusia sebagai persiapan menyambut kedatangan pesawat Rusia Sukhoi Su-35 kelak, demikian dilaporkan situs resmi Angkatan Udara Indonesia.

Kepala Dinas Pendidikan Angkatan Udara Indonesia, Haryono, secara resmi membuka Kursus Intensif Bahasa Asing (KIBA) Rusia di Sekolah Bahasa (SESA) Iswahjudi Skadik 505 Wingdikum, Senin (3/10) lalu. Kursus berdurasi tiga bulan tersebut diselenggarakan dengan kerja sama dari Lembaga Bahasa Internasional Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (LBI FIB UI).

Dalam pidato pembukaan, Haryono menjelaskan bahwa kursus tersebut bertujuan mempersiapkan tentara Indonesia untuk menyambut kedatangan pasokan pesawat Sukhoi Su-35 Rusia yang kelak akan menjadi komponen utama dalam menjaga wilayah udara NKRI.

Haryono mengimbau para tentara untuk mengoptimalkan waktu dalam menjalankan kursus yang terbilang singkat tersebut.

Kursus KIBA Rusia gelombang pertama diikuti oleh 40 orang, terdiri dari enam orang perwira pertama, 32 orang bintara, dan dua orang tamtama. Semua peserta berasal dari Skuadron Udara 14 Lanud Iswahjudi.

Rencananya, kursus KIBA Rusia akan diikuti 84 orang dan dilaksanakan dalam tiga gelombang. Gelombang pertama terdiri dari 40 orang di Sesa Lanud Iswahjudi, gelombang kedua diikuti empat orang perwira Penerbang di Sesa Lanud Hasanudin Makasar, dan gelombang ketiga diikuti 40 orang akan dilaksanakan di sekolah Sesa Lanud Iswahjudi.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki