AU RI Sebut Pemerintah Harus Putuskan Dua Hal Sebelum Beli Su-35

Indonesia dan Rusia harus menetapkan spesifikasi teknis serta metode pembayaran yang akan digunakan.

Angkatan Udara Indonesia masih terus bersabar menunggu proses pembelian pesawat tempur generasi ke-4++ buatan Rusia, Sukhoi Su-35 Flanker-E, guna menggantikan pesawat tempur Indonesia buatan AS F-5E/F Tiger II yang sudah usang. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Wieko Syofyan mewakili KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna, Jumat (24/6), seperti dikutip Tribunnews.

"Kita hanya tinggal menetapkan kesepakatan. Dengan jumlah anggaran yang kami gelontorkan, kami ingin mendapatkan pesawat dengan spesifikasi teknis terbaik," terang Wieko. Ia menambahkan, metode pembayaran juga masih harus disepakati oleh kedua belah pihak.

Namun, Wieko mengingatkan bahwa perkara pembelian pesawat tersebut merupakan wewenang Kementerian Pertahanan, sedangkan AU Indonesia hanya bertugas merekomendasikan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pengadaan (Kadisada) TNI AU Marsma TNI Fachri Adamy menyebutkan bahwa pengadaan pesawat Su-35 termasuk dalam program jangka pendek TNI AU, tulis Tribunnews.

“Program jangka pendek TNI AU saat ini antara lain melengkapi pesawat T-50 Golden Eagle dengan radar dan persenjataannya, pengadaan radar untuk melengkapi Satuan Radar, serta pengadaan Su-35,” terang Fachri, seperti yang dikutip Tribunnews.

Sementara, Asisten Operasi KSAU Marsda TNI Barhim menyebutkan bahwa pengadaan pesawat tempur TNI AU akan melengkapi tipe yang sudah ada, bukan menambah tipe baru. "Jadi, kami melengkapi tipe pesawat yang sudah kami miliki saat ini, antara lain F-16, Sukhoi, dan T-50. Hawk 100/200 kemungkinan besar akan diganti oleh T-50, namun dari model A-50 (FA-50)," tulis Tribunnews mengutip pernyataan Bahrim.

Su-35 merupakan senjata yang dapat memperkuat pasukan Indonesia, dan tergolong unggul di panggung militer Asia Tenggara. Pesawat ini memiliki kemampuan avionik canggih yang dapat mengatasi gangguan elektronik dan membutakan pesawat musuh dengan perangkat pengganggunya. Sebagian besar analis dari Barat sepakat bahwa Su-35 adalah pesawat nonsiluman paling kuat dan dapat mengalahkan semua pesawat tempur barat kontemporer, kecuali pesawat siluman F-22. Namun, F-22 dibanderol seharga 350 juta dolar AS per pesawat, sementara Su-35 dibanderol seharga 65 juta dolar AS.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki