Skandal doping yang terjadi pada 2019, mengakibatkan atlet Rusia tidak diizinkan untuk mewakili Rusia secara resmi dalam acara olahraga internasional. Lantas, bagaimana nasib para atlet negara Beruang Merah itu di Olimpiade Musim Dingin Beijing tahun ini?
1. Bendera dan Lagu Kebangsaan
Menyusul larangan Badan Anti-Doping Dunia karena pelanggaran doping, atlet Rusia masih dilarang bertanding di Olimpiade di bawah bendera dan lagu kebangsaan mereka sendiri hingga 16 Desember 2022. Jadi, sama seperti Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo kemarin, tim Rusia akan bersaing di bawah bendera Komite Olimpiade Rusia (ROC).
Menariknya, alih-alih melantunkan lagu kebangsaan Rusia, medali emas akan diberikan kepada atlet Rusia dengan musik "Pyotr Tchaikovsky: Piano Concerto No. 1".
Dalam beberapa platform jejaring sosial, sebuah aksi diluncurkan untuk mendukung para atlet menggunakan tagar #wewillROCyou, sementara DJ Smash Rusia merilismashup dari "We Will Rock You" Queen dan simfoni pertama Tchaikovsky.
Selain itu, juara seluncur indah Olimpiade Alexei Yagudin, memulai petisi untuk mencabut larangan penggunaan simbol negara Rusia. Petisi itu telah ditandatangani oleh lebih dari 35.000 orang. Bagaimanapun, penggemar tima tlet Rusia mengharapkan hasil yang baik di Olimpiade Musim Dingin bulan Februari ini.
“Nanti akan banyak lantunan musik Tchaikovsky di Olimpiade ini,” kata kepala ROC Stanislav Pozdnyakov, mengutip dari Eurosport Rusia.
2. Serangan COVID-19
Beberapa atlet Rusia yang dijadwalkan berlaga di Olimpiade Beijing baru-baru ini dinyatakan positif COVID-19.
Atlet yang pertama jatuh sakit — pada 25 Januari — adalah peseluncur indah Mikhail Kolyada (26), yang meraih medali perak di Olimpiade 2018 dalam kompetisi tim dan perunggu di pertandingan Kejuaraan Dunia. Dia telah digantikan oleh Yevgeny Semenenko (18) yang "sedikit" kurang berpengalaman. Dia sebelumnya memenangkan perunggu di ajang Seluncur Indah Internasional Kanada dan medali emas pada pertandingan Kejuaraan Dunia kategori tim, dan Kejuaraan Junior Rusia, semuanya pada tahun 2021.
Kekalahan penting sebelum bertanding lainnya adalah peraih medali perak di Olimpiade 2018 kategori angkat besi, Nikita Tregubov, dan rekan setimnya Vladislav Semenov. Mereka akan digantikan oleh Yevgeny Rukosuev dan Daniil Romanov — yang terakhir belum pernah berkompetisi di level setinggi itu, namun seluruh anggota tim masih yakin akan sukses.
Atlet biatlon Eduard Latypov juga dinyatakan positif, tetapi — untungnya — dia pulih tepat waktu untuk bisa terbang ke Beijing. Sebelum dikarantina, dia pertama kali bertanding di klasemen Piala Dunia. Saat itu, peringkatnya merosot ke posisi 13, tetapi pelatih tim pria Rusia, Yuri Kaminsky, memastikan bahwa Latypov akan kembali dengan kebugaran penuh dan siap untuk Olimpiade.
Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, atlet biatlon Valeria Vasnetsova, pemenang World Universiade dan juara dunia junior dua kali, juga terkena virus tersebut. Dia telah dipindahkan ke hotel karantina khusus dan dapat digantikan oleh dua kali juara Universiade Musim Dingin Eropa dan 2015 Yevgenia Burtasova. Vasnetsova sendiri merasa kacau.
“Sayangnya, impian Olimpiade saya tetap hanya mimpi belaka. Mungkin suatu hari saya akan menemukan kekuatan untuk bangkit lagi, tetapi itu akan menjadi cerita yang sama sekali berbeda,” tulis atlet itu di Instagram.
3. Favorit Teratas
Menurut keterangan Pozdnyakov, Rusia mengincar setidaknya 30 medali dan posisi ketiga di klasemen tim. Perkiraan yang sama dibuat oleh badan data AS Gracenote.
Rusia memiliki peluang besar untuk mendapatkan medali dalam pertandingan seluncur indah, khususnya, kategori tunggal putri. Mengapa? Karena dalam tim itu terdapat Kamila Valieva, Alexandra Trusova, dan Anna Shcherbakova yang akan saling berhadapan (baca selengkapnya di sini).
Pasangan seluncur indah campuran Anastasia Mishina dan Alexander Gallyamov — juara dunia 2021 — juga memiliki klaim atas medali emas.
Hasil bagus juga diharapkan dari tim hoki Rusia. Presiden Federasi Hoki Es Internasional (IIHF) Luc Tardif menyatakan, bahwa jika para pemain dapat menghindari tertularnya virus corona, Rusia akan memulai karirnya sebagai salah satu negara favorit.
Ada harapan besar dari pemain ski Alexander Bolshunov, juara dunia skiathlon 2021 dan peraih medali empat kali di Olimpiade 2018. Dia diharapkan untuk bisa meraih beberapa medali.
Pada pertandingan ski gaya bebas putra, semua mata akan tertuju pada pemimpin musim ini, juara dunia tiga kali — Maxim Burov.
Tak hanya itu saja, dalam kompetisi seluncur salju slalom terbesar kategori paralel putri, Sofia Nadyrshina — pemenang Piala Dunia termuda (pada usia 17 tahun) — diprediksi akan membawa pulang medali pemenang.Dia mengumpulkan enam medali dari enam di Kejuaraan Dunia Junior dan memenangkan Kejuaraan Dunia 2021 — kategori orang dewasa.Media Rusia sudah memanggilnya "harapan kategori seluncur salju kami" di Olimpiade mendatang.