Bagi Anna Shcherbakova, 17, debutnya di Kejuaraan Seluncur Indah Dunia 2021 menjadi tantangan tersulit dalam karier olahraganya hingga saat ini. Pada akhir Desember tahun lalu, ia menjadi juara nasional Rusia untuk ketiga kalinya sehingga lolos ke Stockholm. Namun, ia harus berjuang tidak hanya setelah pandemi (dengan sesi latihan yang tidak teratur), tetapi juga setelah mengalami masalah kesehatannya.
Musim gugur yang lalu, Shcherbakova menderita radang paru-paru yang sangat akut sehingga menimbulkan keraguan apakah dia bisa menjalani programnya atau tidak. Dia menghindari es selama dua bulan dan berlatih secara eksklusif di rumah. Dia merekam latihannya dengan kamera, mengedit, dan mengunggahnya di Instagram. Sebenarnya, pelatih dan orang tuanya ingin dia mundur dari program pendek dalam kejuaraan baru-baru ini, karena dia terengah-engah setelah sesi latihannya. Namun, Shcherbakova berdiri tegak dan akhirnya menjalani program dengan memukau.
“Sungguh, saya tidak pernah dipaksa melakukan apa pun oleh siapa pun. Orang tua saya biasa berkata: 'Jika kamu tidak menyukainya, ayo berhenti sekarang agar kamu dapat kembali belajar, atau melakukan sesuatu yang lain.” Tentu saja, saat itu saya masih muda. Kini, mereka tentunya menyadari bahwa ini sangat penting bagi saya. Tidak ada lagi pembicaraan tentang 'mari kita hentikan' pada rintangan pertama,” kata Shcherbakova dalam sebuah wawancara.
Shcherbakova mulai menekuni seluncur indah saat berusia tiga setengah tahun. Menunjukkan hasil yang luar biasa, dia akhirnya dilatih oleh Eteri Tutberidze, pelatih seluncur indah yang telah mencetak sejumlah juara dunia dan Olimpiade. Shcherbakova kemudian menyabet medali perak di Kejuaraan Seluncur Indah Junior Dunia, Eropa, dan Grand Prix Final.
Tahun ini, peseluncur muda itu mengikuti ujian akhir di sekolah, yang hanya menambah beban kerjanya. Akan tetapi, menurutnya, gurunya sangat membantunya dengan mengirim pekerjaan rumah dan materi-materi pelajaran sekolah melalui surel. Pada waktu luangnya, dia sempat menonton beberapa acara TV (favoritnya adalah Sherlock) atau membaca sesuatu yang bukan bagian dari kurikulum sekolahnya.
“Di antara buku yang baru-baru ini saya nikmati adalah Piknik na obochine ‘Piknik Pinggir Jalan’ karya Strugatsky bersaudara.”
Olahraga dan perjalanan ke turnamen masih menyita sebagian besar waktunya. Namun, itulah yang paling dinikmati Shcherbakova.
“Saya tidak bisa membayangkan jika diri saya menjalani kehidupan yang normal: pergi ke sekolah secara rutin, pulang, mengerjakan pekerjaan rumah setiap hari, dan kemudian melakukan hal yang sama lagi. Saya tidak bisa melihat diri saya seperti itu. Saya harus selalu bergerak sepanjang waktu,” katanya.
Tuktamysheva, 24, penduduk asli Kota Glazov di Udmurtia, menghabiskan enam tahun yang panjang sebelum akhirnya ambil bagian dalam kejuaraan kali ini. Setelah mencapai kejayaan kariernya sebagai Juara Seluncur Indah Wanita Dunia dan Eropa pada 2015, dia kemudian melewatkan dua Olimpiade dan Kejuaraan Dunia. Banyak yang meragukan bahwa dia bisa meraih kembali kejayaannya. Ada juga pembicaraan yang mengatakan bahwa Tuktamysheva telah melewati puncak kariernya.
Rusia pada akhir 90-an, Tuktamysheva memenangkan Kejuaraan Seluncur Indah Rusia, pada kategori tunggal putri. Dia dijuluki sebagai ‘anak ajaib’ di dunia seluncur indah, karena terbilang terlambat untuk terjun ke olahraga ini, yaitu pada usia sembilan tahun. Namun, pada saat berusia 12 tahun, dia sudah melakukan elemen yang sangat sulit, yaitu menguasai seluruh teknik triple jumps (lompatan dengan tiga putaran penuh di udara). Berkat itu, dia mendapatkan reputasi sebagai peseluncur indah wanita yang paling jago "melompat".
“Saya dilatih di sekolah lama. Saya mulai berseluncur dan memenangkan liga utama sejak awal. Saat itu, periode 2009—2010, ketika jumlah peseluncur tunggal wanita Rusia mengalami penurunan, Anda hanya perlu tahu cara melompat. Jika Anda bisa melompat, Anda akan menang. Begitulah yang terjadi sejak saya masih muda. Saya melompat dan menang. Itu normal. Begitulah sistemnya bekerja,” kenangnya.
Pada 2018—2019, dia bisa dibilang sebagai peseluncur indah yang paling banyak dibicarakan di dunia, setelah penampilannya yang memukau dalam kostum pramugari, dengan iringan lagu Toxic Britney Spears pada kejuaraan Seri Grand Prix. Tuduhan bahwa dia telah "melewati batas" menghujaninya setelah itu. Namun, dia menanggapinya dengan mengatakan, "Saya hanya mengembalikan keseksian ke dalam seluncur indah."
Dia kembali mengukir prestasinya pada acara Grand Prix di Moskow pada 2020, yang secara signifikan menyelaraskan kembali pesaing utama untuk kompetisi kali ini. Dia membuktikan bahwa kesuksesannya di Piala Rusia bukan hal yang tidak disengaja.
"Saya tidak tahu," jawabnya, ketika ditanya bagaimana dia bisa kembali ke bentuk semula selama bertahun-tahun. “Setiap kali (setelah Olimpiade lainnya), saya memulai kembali dari awal, seperti biasanya ... Ketika Anda tidak mencapai apa pun selama beberapa tahun, Anda melanjutkan untuk menjalani kehidupan yang normal dan stabil, serta tidak memiliki ambisi yang mendesak karena Anda tidak percaya bahwa Anda benar-benar dapat melakukannya. Namun, ketika Anda menetapkan pikiran untuk itu dan memulai dari awal lagi, Anda yakin Anda dapat meraih apa pun."
Pada usia 16 tahun, Trusova adalah finalis termuda. Dia mulai berseluncur indah pada usia empat tahun . Pada 2016, sebagai atlet muda yang menjanjikan, dia juga akhirnya dilatih oleh Eteri Tutberidze.
Hingga saat ini, dia telah mengantongi medali perak dan perunggu di berbagai kompetisi paling bergengsi. Namun, Trusova diperkirakan akan meraih prestasi yang lebih besar berkat tekniknya yang sangat sempurna.
Dia disebut-sebut sebagai pencetak rekor utama dalam seluncur indah Rusia. Trusova adalah atlet skater wanita pertama dalam sejarah yang menampilkan tiga quad (empat kali lompatan penuh di udara) dalam satu program. Dari segi teknik, dia sudah mengalahkan semua juara dewasa. Baru-baru ini, video program demonstrasinya diunggah ulang oleh aktris Hollywood Sharon Stone.
Peseluncur muda itu sendiri mengakui bahwa hanya dua hal dalam hidupnya yang membuatnya senang, yaitu berseluncur dan anjing-anjingnya (Tina si chihuahua, Lana si pudel, dan Jack si husky). Sejak 2020, ia dilatih oleh Evgeni Plushenko (peraih medali Olimpiade empat kali, juara dunia tiga kali, juara eropa tujuh kali, juara Grand Prix Final empat kali, dan juara nasional Rusia sepuluh kali) dan tinggal di sebuah pondok yang terhubung dengan akademinya, agar tidak membuang waktu untuk bepergian.
Dia menggambarkan rutinitasnya hariannya seperti ini: “Saya bangun sekitar jam 7:30 pagi, sarapan, dan pergi ke arena seluncur. Hal pertama yang saya lakukan pada pagi hari biasanya pemanasan, latihan fisik umum, atau koreografi. Setelah itu, saya pergi ke atas es, sedikit pendinginan, dan pulang untuk makan siang serta beristirahat sebentar. Kemudian, saya kembali lagi ke arena. Sekali lagi, itu bisa berupa pemanasan, latihan fisik secara umum, atau menari. Kemudian saya pergi lagi ke atas es dan diikuti pendinginan. Pada malam hari, saya pulang ke rumah dan hampir setiap hari, saya mengikuti pelajaran dengan guru melalui Skype. Terkadang, saya kembali lagi ke arena pada pukul sembilan malam untuk berlatih meluncur.”
Saat ini, target utama Trusova adalah Olimpiade. Ia mengatakan, sulit untuk membuatnya menunjukkan emosinya atas kegagalan: “Saya marah karenanya (tidak menang), tetapi saya tidak pernah menunjukkannya, karena tidak seharusnya orang melihatnya. Mereka datang untuk melihat saya riang dan bersemangat. "
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda