Era Kekaisaran Rusia
1. Ivan Pavlov - Peraih Nobel Fisiologi dan Kedokteran, 1904
Pavlov adalah pemenang hadiah nobel pertama di Rusia. Ia terkenal karena eksperimennya dengan anjing dan pelopor dalam fisiologi. Dia dianugerahi untuk karyanya pada fisiologi pencernaan.
2. Ilya Mechnikov - Peraih Nobel Fisiologi dan Kedokteran, 1908
Mechnik0v merupakan ahli mikrobiologi terkenal dan pelopor dalam embriologi. Dia juga disebut sebagai bapak sistem imun. Namun, pada saat dia mendapat hadiah penghargaan 'untuk karya tentang kekebalan' — ia meraih nobel untuk karyanya mengenai fagosittosis — dia sudah bekerja selama satu dekade di Prancis, bergabung dengan institut Louis Pasteur.
Era Soviet
3. Ivan Bunin - Peraih Nobel Sastra, 1933
Ivan Alekseyevich Bunin merupakan penulis Rusia pertama yang memperoleh penghargaan nobel dalam sastra. Saat dia mendapatkan penghargaan untuk bakat artistik khususnya karena menciptakan kembali karakter khas Rusia dalam prosa sastra, Bunin sudah beremigrasi ke Prancis.
4. Nikolay Semyonov - Peraih Nobel Kimia, 1956
Nikolay Semyonov adalah satu-satunya pemenang hadiah Nobel Soviet dalam bidang kimia. Dia memperoleh hadiah untuk karyanya tentang mekanisme transformasi kimia, bersama dengan ahli kimia fisika Inggris Cyril Norman Hinshelwood.
5. Boris Pasternak - Peraih Nobel Sastra, 1958
Setelah karya novel besarnya Doctor Zhivago, dilarang pemerintah Uni Soviet untuk diterbitkan di Barat (bukan tanpa keterlibatan CIA), Akademi Swedia memberinya penghargaan atas pencapaian pentingnya baik dalam puisi lirik kontemporer maupun di bidang tradisi epik besar Rusia. Hadiah tersebut menyebabkan skandal di Uni Soviet dan setelahnya dia terpaksa menolak penghargaan tersebut.
6. Pavel Cherenkov, Igor Tamm dan Ilya Frank - Peraih Nobel Fisika, 1958
Sang tiga fisikawan berbagi Hadiah Nobel untuk penemuan radiasi Cherenkov yang dibuat pada 1930-an. Pertama-tama Cherenkov memperhatikan cahaya biru dari reaktor nuklir bawah air, dan kemudian bersama dengan rekan-rekan mereka meneliti dan menggambarkan fenomena tersebut.
7. Lev Landau- Peraih Nobel Fisika, 1962
Lev Landau secara besar-besaran berkontribusi pada pengembangan fisika teoretis dan dianggap sebagai pendiri apa yang disebut "sekolah Landau" fisikawan. Dia dikenal karena teori perintisnya untuk materi terkondensasi, terutama helium cair.
8. Aleksandr Prokhorov dan Nikolay Basov - Peraih Nobel Fisika, 1964
Aleksandr Prokhorov dan Nikolay Basov merupakan duo pencipta laser dan dua fisikawan berbakat yang memperoleh hadiah nobel "untuk pekerjaan mendasar di bidang elektronika kuantum, yang mengarah pada konstruksi osilator dan amplifier berdasarkan prinsip maser-laser." Mereka berbagi penghargaan tersebut dengan ilmuwan Amerika Charles H. Townes yang bekerja di bidang yang sama.
9. Mikhail Sholokhov - Peraih Nobel Sastra, 1965
Mikhail Sholokhov, penulis novel epik And Quiet Flows the Don mendapatkan harian nobel "untuk kekuatan artistik dan integritas yang ditunjukkan dalam novel Don-nya, ia telah memberikan ekspresi pada fase bersejarah dalam kehidupan orang-orang Rusia". Kali ini pihak pemerintah Soviet mengakui penghargaan tersebut.
10. Aleksandr Solzhenitsyn - Peraih Nobel Sastra, 1970
Aleksandr Solzhenitsyn, penulis yang berjuang dengan semua kengerian kamp kerja paksa Soviet, dan kemudian membuka Gulag untuk pembaca massal, dihadiahi nobel sastra "untuk kekuatan etis yang dengannya ia mengejar tradisi sastra Rusia yang tak tergantikan". Saat itu, pemerintah Soviet memulai kampanye propaganda melawan Solzhenitsyn, dan dia baru bisa menerima hadiahnya delapan tahun kemudian.
11. Leonid Kantorovich - Peraih Nobel Ilmu ekonomi, 1975
Leonid Kantorovich merupakan matematikawan dan ekonom Soviet sekaligus pendiri program linier. Dia berbagi "Hadiah Sveriges Riksbank dalam Ilmu Ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel" dengan Tjalling C. Koopmans yang berkebangsaan Belanda-Amerika "atas kontribusi mereka pada teori alokasi sumber daya yang optimal".
12. Andrei Sakharov - Peraih Nobel Perdamaian, 1975
Salah satu pendiri senjata termonuklir dan seorang aktivis hak asasi manusia, Andrei Sakharov, dianugerahi "perjuangannya untuk hak asasi manusia di Uni Soviet, perlucutan senjata dan kerja sama antara semua negara". Lima tahun kemudian Sakharov diminta untuk meninggalkan Uni Soviet karena aktivisme politik dan kampanyenya melawan perang di Afghanistan.
13. Pyotr Kapitsa - Peraih Nobel Fisika, 1978
Seorang fisikawan termasyhur Soviet dan pendiri 'Institute for Physical Problems' mendapatkan penghargaan nobel "untuk penemuan dan penemuan dasarnya di bidang fisika suhu rendah".
14. Joseph Brodsky - Peraih Nobel Sastra, 1987
Meskipun Joseph Brodsky beremigrasi ke AS pada tahun 1972 dan mulai menulis esai dalam bahasa Inggris, ia tetap menjadi penyair yang sangat Rusia. Bisa dikatakan Brodsky terkenal sebagai penyair Uni Soviet-Amerika Serikat. Ia sangat intelektual dan merupakan seorang profesor sastra Rusia di universitas-universitas Amerika. Brodsky kemudian memperoleh hadiah nobel dalam sastra "untuk karya karangan yang mencakup semua, diilhami dengan kejernihan pikiran dan intensitas puitis".
15. Mikhail Gorbachev - Peraih Nobel Perdamaian, 1990
Mikhail Gorbachev, presiden Soviet pertama yang menjadi salah satu politisi paling kontroversial di Rusia, banyak mendapatkan kecaman dan disalahkan atas runtuhnya Uni Soviet tapi di sisi lain ada pula orang yang memuji dia atas kemampuan perestroika dan kebebasan berbicaranya. Gorbachev termasuk sosok di antara mereka yang bertanggung jawab atas runtuhnya Tembok Berlin. Dia memperoleh hadiah nobel "untuk peran utama yang dia mainkan dalam perubahan radikal dalam hubungan Timur-Barat".
Era Rusia Modern
16. Zhores Alferov - Peraih Nobel Fisika, 2000
Seorang fisikawan terkenal dan wakil parlemen Rusia, Zhores Alferov, meraih hadiah nobel di bidang fisika "untuk mengembangkan heterostruktur semikonduktor yang digunakan dalam kecepatan tinggi dan opto-elektronik". Dia berbagi hadiah dengan fisikawan Jerman-Amerika Herbert Kroemer, yang bekerja di bidang yang sama secara independen.
17. Alexey Abrikosov, Vitaly Ginzburg - Peraih nobel Fisika, 2003
Vitaly Ginzburg mengambil bagian dalam karya pemenang penghargaan nobel sebelumnya — Cherenkov dan Landau — dan merupakan salah satu penulis teori superkonduktivitas Ginzburg–Landau. Rekan mereka Abrikosov membantu mengembangkan teori dengan menemukan flukson yang disebut 'Abrikosov vortex'. Sejak awal 1990-an Abrikosov tinggal di Amerika Serikat. Dua fisikawan besar itu berbagi penghargaan mereka dengan dokter Inggris-Amerika Sir Anthony James Leggett "untuk kontribusi perintis pada teori superkonduktor dan superfluida".
18. Konstantin Novoselov - Peraih Nobel Fisika, 2010
Ilmuwan Novoselov meninggalkan negara Rusia pada 1990-an. Pada saat ia di Belanda, Novoselov bertemu dengan dokter Rusia lainnya, Andre Geim. Mereka mulai bekerja sama, dan kemudian pindah ke Inggris, di mana mereka terus berkolaborasi. Mereka terkenal karena menemukan grafena (graphene). Kemudian, mereka mendapatkan hadiah nobel bersama di bidang fisika "untuk eksperimen inovatif mengenai material grafena dua dimensi".
19. Dmitry Muratov - Peraih hadiah nobel Perdamaian, 2021
Pemimpin redaksi Novaya Gazeta ini memperoleh penghargaan nobel bersama dengan jurnalis Filipina Maria Ressa “atas upaya mereka untuk menjaga kebebasan berekspresi, yang merupakan prasyarat bagi demokrasi dan perdamaian abadi.” Muratov mendapat penghargaan nobel bertepatan dengan peringatan 15 tahun kematian Anna Politkovskaya, seorang jurnalis Novaya Gazeta yang dibunuh karena ceritanya mengungkap pelanggaran hak asasi manusia di Rusia dan Chechnya. Baca lebih lanjut tentang Dmitry Muratov di sini.