Awak-awak tank, unit-unit senapan mesin, artileri, dan pengintaian melakukan lebih dari 2.000 misi penembakan untuk menghancurkan musuh di medan pelatihan Mulino.
Berdasarkan skenario, para prajurit disiagakan untuk menyerang area yang dikuasai musuh. Latihan ini menyimulasikan aksi sabotase musuh dan melibatkan regu pengintai serta penyergap.
Di bawah perlindungan helikopter serbu Mi-24, subunit tank dan senapan mesin, artileri gerak otomatis Msta-S, sistem peluncuran roket ganda Grad dan Uragan, serta mortir, berhasil merebut jembatan yang menjadi misi latihan dan menghancurkan musuh.
Selain itu, awak-awak tank telah menyusun taktik modern untuk memusnahkan musuh dengan menerapkan taktik “komidi putar” dan “ayunan”. Pesawat-pesawat tanpa awak juga digunakan untuk melakukan pengintaian, menyesuaikan tembakan unit artileri dan tank, serta menilai keefektifan target sasaran.
Selama latihan, para pengintai melakukan terjun payung ke garis belakang musuh dari helikopter Mi-8 dengan menggunakan sistem parasut D-10.
Secara keseluruhan, ada lebih dari 3.500 personel militer dan sekitar 700 unit senjata dan peralatan khusus militer yang terlibat dalam latihan tersebut. Latihan ini dilakukan di bawah komando Letnan Jenderal Sergei Kisel, Komandan Tentara Tank Pengawal Distrik Militer Barat.