Peluncur granat melakukan penembakan secara berpasangan bersama penembak jitu. Para prajurit belajar menyasar target dalam sebuah simulasi pertempuran.
Unit-unit bermobil diam-diam mendekati dan mencapai target dari jarak jauh. Peluncur granat kemudian menembak objek-objek lapis baja, sedangkan penembak jitu menghancurkan sumber daya musuh.
Selain itu, penembak jitu belajar menembak perangkat optik tank. Jika berhasil, tank akan “buta” sehingga menjadi sasaran empuk bagi peluncur granat.
Selain itu, para prajurit harus menembak sasaran yang meniru peralatan militan, khususnya berbagai kendaraan yang digunakan teroris.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda