Pasukan infanteri Korps Marinir Armada Kaspia melakukan pendaratan serangan di pantai yang tidak dikelola sebagai bagian dari latihan tempur pendaratan taktis. Hal ini diumumkan oleh layanan pers Distrik Militer Selatan Rusia melalui pernyataan yang dimuat di situs web Kementerian Pertahanan Rusia.
"Di tempat pelatihan militer Scorpion dan Adanak di Republik Dagestan, anggota infanteri Marinir Armada Kaspia berbaris dengan pengangkut personel lapis baja BTR-82A ke daerah formasi konvoi dan menaiki kapal pendarat," bunyi pernyataan tersebut.
Setelah menginjakkan kaki di garis pantai, para marinir segera melancarkan serangan untuk menerobos dan menghancurkan total pertahanan musuh yang disimulasikan. Pengangkut personel lapis baja memberikan dukungan tembakan, sementara pasukan infanteri melesatkan tembakan langsung menggunakan senjata api ringan dan melemparkan granat ke berbagai posisi "musuh".
Para prajurit senjata gerak otomatis (self-propelled) melakukan tembakan artileri kepada musuh dari posisi tertutup menggunakan senjata artileri 'Nona'.
Latihan ini melibatkan lebih dari 1.000 pasukan Korps Marinir Armada Kaspia, yang melibatkan lebih dari 20 kapal, kapal pendarat tipe “Serna” dan kapal pendukung, sekitar 200 unit senjata, peralatan militer dan peralatan khusus, serta sekitar 6 helikopter “Terminator” Mi-8AMTSH dari Asosiasi Angkatan Udara dan Pertahanan Udara Distrik Militer Selatan.
Pentagon merilis peta kegiatan Angkatan Laut (AL) Rusia yang mengungkapkan tingginya aktivitas AL Rusia di dekat pantai tenggara Amerika Serikat, di Samudra Atlantik Utara, dan di Laut Karibia. Baca selengkapnya di sini!
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda