BrahMos: Rudal Jelajah Tercepat di Dunia, Buatan Rusia-India

AP
BrahMos, rudal jelajah tercepat di dunia, akan mempertahankan kedaulatan negara pemiliknya baik di udara maupun di laut.

Pada Desember 2019, India berhasil menguji ‘versi udara’ rudal BrahMos dari jet tempur Su-30 MKI buatan Rusia. Peluncuran berjalan lancar. Rudal mengikuti lintasan yang diharapkan dan menyasar langsung target laut di lepas pantai.

BrahMos merupakan hasil kerja sama perusahaan patungan antara perusahaan Rusia NPO Machinostroeniya dan Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India. Rudal ini secara khusus telah menjadi dasar untuk pengembangan lebih lanjut teknologi rudal jelajah Rusia untuk militer India.

Setelah pembuatan rudal ini selesai, Tentara India akan menerima rudal jelajah ramjet supersonik jarak menengah dan, analog rudal ‘Kalibr’, yang bisa diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam generasi baru, jet-jet tempur prospektif, dan peluncur roket darat.

BrahMos India kini diyakini sebagai rudal jelajah tercepat di dunia. Rudal itu mampu melesat hingga Mach 3, kecepatan penerbangan 1 km/s (sekitar 3.700 km/jam) dengan berat 2,5 hingga 3 ton, tergantung pada variasi hulu ledak.

Selain itu, setiap hulu ledak tak hanya bisa terdiri dari fragmentasi penembus perisai konvensional, tetapi juga dilengkapi dengan persenjataan bermuatan nuklir. Dengan demikian, setiap unit rudal ini betul-betul merupakan kekuatan yang patut diperhitungkan.

Saat ini, rudal BrahMos versi darat dan laut telah dikerahkan, dengan masing-masing rudal mampu melenyapkan target pada jarak hingga 600 km.

Sementara itu, model BrahMos Su-30MKI akan melalui serangkaian tes pertempuran terlebih dahulu sebelum akhirnya diproduksi massal sesuai kebutuhan Angkatan Udara India.

Apa Selanjutnya?

India dikabarkan menjadi mitra pertama Rusia yang menerima teknologi hipersonik BrahMos-nya. Dinamai BrahMos-II, proyektil dahsyat ini akan terbang melesat ke sasarannya dengan kecepatan 2,5 km/s (delapan kali lebih cepat daripada kecepatan suara). Artinya, rudal ini mampu menghindari sistem pertahanan udara apa pun di dunia.

Uji pertempuran rudal hipersonik BrahMos-II yang pertama diharapkan akan dilaksanakan pada awal 2020.

India dan Tiongkok, dua raksasa Asia, memberi tiket masuk bagi senjata Rusia. Sebagai konsekuensi, Moskow harus memastikan bahwa kedua pihak tak merasa terancam atas akuisisi mereka masing-masing.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki