Seperti Apa Rusia di Tahun 1924? (FOTO)

Russia Beyond (Photo: Alexander Rodchenko, Anatoly Skurikhin, Arkady Shaykhet/MAMM/MDF)
Foto-foto arsip ini mengabadikan kelahiran sebuah negara baru, yang, bagaimanapun, kini sudah tidak ada lagi. Berkat foto-foto ini, kita bisa melihat seperti apa Uni Soviet pada awal kemunculannya.

Tahun yang diawali dengan berita duka bagi negara yang baru saja terbentuk — Vladimir Lenin, sang pemimpin revolusi, meninggal dunia pada 21 Januari.

Jenazah Lenin dibawa dari rumah miliknya di Gorki di dekat Moskow, dengan menggunakan kereta pemakaman ke Moskow.

Banyak orang berkumpul di Gorki untuk mengucapkan selamat tinggal kepada tokoh idola kala itu.

... dan tentu saja, kerumunan orang membanjiri Moskow untuk memberikan penghormatan terakhir kalinya.

Pada hari pemakaman, 27 Januari, suhu berada jauh di bawah nol derajat Celcius. Lihat saja Felix Dzerzhinsky yang "sedingin es", Dzerzhinsky adalah kepala polisi rahasia yang terkenal pada masanya.

Sebuah mausoleum sementara dibangun untuk jasad Lenin yang diawetkan.

Pada bulan Mei 1924, sebuah mausoleum kayu dibangun untuk menggantikan mausoleum sebelumnya.

Segera setelah kematian Lenin, Sankt Peterburg (yang sebenarnya sudah menjadi Petrograd, karena namanya diubah setelah pecahnya Perang Dunia I), berganti nama menjadi 'Leningrad' untuk mengenang pemimpin revolusioner tersebut. Pada September, terjadi banjir besar di kota ini, bahkan kala itu warga harus menggunakan perahu.

Di bawah ini adalah tampilan kota Moskow pada tahun 1924. Gerbong kereta, batu-batu paving, pejalan kaki. Di sebelah kanan, Anda bisa melihat Hotel Metropol yang mewah. Hotel ini dibangun pada awal abad ke-20 dengan gaya Art Nouveau. Saat ini, jalan Teatralny Proezd adalah jalan raya yang lebar dengan kemacetan lalu lintas yang tampak tiada akhir.

Dengan munculnya kekuatan Soviet, Lapangan Merah menjadi tempat demonstrasi dan parade besar. Otoritas Soviet sangat memperhatikan kesehatan, karena para pembangun komunisme harus kuat dan tangguh secara fisik. Foto di bawah ini menunjukkan salah satu dari sekian banyak parade yang memperjuangkan pendidikan jasmani.

Kekuatan baru tersebut kemudian membawa kebebasan dalam versinya sendiri pada masa itu. Muncullah masyarakat "Tidak Tahu Malu", yang berjuang melawan "prasangka borjuis", memperjuangkan kebebasan seksual dan jasmani, mempromosikan pantai-pantai nudis, dan bahkan ingin berparade telanjang melintasi Lapangan Merah di Moskow. Foto di bawah ini menunjukkan seorang aktivis dari gerakan tersebut.

Anak-anak muda ini mempersembahkan sebuah bentuk seni baru, yang disebut 'tarian sintetis'.

Sementara itu, kebiasaan beristirahat sejenak untuk melakukan latihan fisik mulai diperkenalkan di pabrik, sekolah, kantor, rumah sakit, spa kesehatan, dan bahkan di kapal uap, seperti pada foto di bawah ini.

Propaganda Soviet juga lebih berfokus pada pengasuhan anak-anak, serta perawatan dan nutrisi yang tepat.

Pada tahun 1922, organisasi 'Pionir' didirikan. Kemudian, setelah kematian Lenin, organisasi ini dinamai sesuai namanya. Pada Mei 1924, parade perintis pertama diadakan di Lapangan Merah.

Kaum Bolshevik secara aktif terlibat dalam menangani masalah anak yatim piatu dan tunawisma. Setelah Perang Saudara, jumlah mereka menjadi sangat banyak dan banyak panti asuhan dan sekolah pendidikan untuk anak yatim piatu didirikan oleh Soviet untuk merawat mereka. Foto di bawah ini menunjukkan anak-anak jalanan yang dituntun oleh para pendampingnya. 

Otoritas Soviet juga memprakarsai upaya pemberantasan buta huruf. Sekolah-sekolah gratis untuk anak-anak dan orang dewasa dibuka secara massal dan para pekerja diajari membaca dan menulis. Bahkan, "pondok-pondok" baca dan perpustakaan di desa-desa kecil turut dibuka.

Di bawah ini adalah tampilan perpustakaan kota di kota Ural, Chelyabinsk.

Propaganda Bolshevik menyadari sejak awal pentingnya sinematografi. Sehingga, pada 1924, film 'Partisan Merah' dibuat. Film ini menunjukkan kekejaman kaum monarki 'putih' selama Perang Saudara dan keberanian para pendukung 'merah', yaitu para partisan.

Tahun 1920-an adalah masa avant-garde dan kebijakan ekonomi baru. Foto di bawah ini menunjukkan seorang fotografer avant-garde yang terkenal pada masanya, Alexander Rodchenko, dalam balutan busana yang dirancang oleh istrinya, seniman Varvara Stepanova.

Di bawah ini adalah penyair populer Sergei Yesenin. Foto ini diambil setahun sebelum kematiannya yang tragis.

Di bawah ini adalah Vladimir Mayakovsky, salah satu penyair yang sangat populer. Ia digambarkan pada puncak ketenarannya (bandingkan dengan fotonya dari sepuluh tahun yang lalu, di foto ini ia terlihat lebih bergaya dan keren).

Lilya Brik (foto di bawah) adalah inspirasi Mayakovsky dan simbol seks dari seni avant-garde.

 Lilya Brik yang fotonya yang terkenal. Foto diambil oleh Alexander Rodchenko untuk sebuah poster propaganda.

Banyak orang asing mengunjungi Soviet Moskow. Foto ini menunjukkan pertemuan dengan penulis Jepang Tamizi Naito. Kedua dari kanan adalah sutradara film Sergei Eisenstein, sementara paling kiri adalah Boris Pasternak dan Vladimir Mayakovsky.

Wanita cantik ini adalah Anna Akhmatova, seorang penyair puisi Rusia yang tersohor.

Tak hanya meraih prestasi di bidang seni dan sosial. Pada 1924, truk Soviet pertama diproduksi.

'Perusahaan Putilov' (pabrik 'Krasny Putilovets') berhasil memproduksi traktor Soviet pertama.

Paviliun perbelanjaan di Nizhny Novgorod.

Sebelum Revolusi Bolshevik 1917, Nizhny Novgorod terkenal dengan pameran perdagangan berskala besar. Tradisi ini diteruskan di Uni Soviet. Pada 1924, Pameran Nizhny Novgorod Soviet ke-3 berlangsung di kota ini.

Di bawah ini, seorang tentara Tentara Merah sedang melakukan manuver di atas balon udara.

Sementara para pekerja sedang memperbaiki pesawat di bengkel penerbangan.

Sebuah keluarga Moskow tampak tengah menikmati secangkir teh panas yang baru diseduh.

Seorang wanita petani sedang sibuk menabur benih.

Selanjutnya, bagaimana tampilan dari foto-foto ikonis jepretan fotografer legendaris Soviet? Simak selengkapnya!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki