Rusia Tutup Sementara Semua Perbatasannya

Polisi tampak berjaga di jalan raya yang kosong di perbatasan Belarus-Rusia.

Polisi tampak berjaga di jalan raya yang kosong di perbatasan Belarus-Rusia.

AP
Jumlah kasus COVID-19 di Rusia meningkat drastis selama sepekan terakhir.

Rusia untuk sementara waktu akan menutup perbatasannya mulai Senin (30/3) demi menghambat penyebaran virus corona. Demikian informasi tersebut dilaporkan Kommersant, mengutip pernyataan Perdana Menteri Mikhail Mishustin, Sabtu (28/3).

Langkah tersebut diambil karena jumlah kasus COVID-19 di Rusia meningkat drastis selama sepekan terakhir. Kemarin, dinas kesehatan melaporkan 228 kasus baru dalam semalam. Kini, jumlah penderita COVID-19 di Rusia mencapai 1.264 orang dengan empat kematian.

Dipublikasikan di situs web pemerintah, perintah tersebut akan memperketat mobilitas penduduk di seluruh negeri. Pada Jumat (17/3), pemerintah telah menghentikan semua penerbangan internasional. Sebelumnya, Mishustin pun telah mengimbau pemerintah daerah untuk menutup sebagian besar aktivitas usaha demi mengurangi risiko penyebaran virus.

Pada saat yang sama, Wali Kota Moskow Sergey Sobyanin telah menutup semua pertokoan yang tidak menjual barang-barang pokok sejak kemarin hingga 5 April mendatang.

Sementara itu, Dinas Angkutan Umum Kota Moskow mengatakan, jumlah pengguna metro (kereta bawah tanah) dan bus turun lebih dari setengah dibandingkan hari yang sama setahun lalu, lapor kantor berita Interfax.

Sejak 12 Maret, Pemerintah Moskow memulai pembangunan rumah sakit baru untuk penyakit menular di ibu kota. Rencananya, rumah sakit itu selesai pada 15 April.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperkenalkan sejumlah kebijakan untuk meringangankan beban masyarakat dan dunia usaha akibat pandemi virus corona. Bacalah selengkapnya!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki