Hari ini, seorang kenalan saya membagikan kiriman berupa foto surat edaran dengan kop surat Rumah Sakit Saint Luke's, Kota Kansas, Amerika Serikat (AS), di dinding Facebook-nya. Isi surat itu menjelaskan bahwa menurut penelitian, konsumsi minuman beralkohol dapat menangkal infeksi virus corona, dan Vodka adalah jenis minuman yang paling direkomendasikan.
"Setelah melakukan penelitian secara ekstensif, temuan kami menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman beralkohol dapat membantu mengurangi risiko infeksi yang disebabkan oleh virus novel corona; COVID-19. Vodka adalah yang paling direkomendasikan, baik untuk diminum, membersihkan (red: peralatan), ataupun sebagai pembersih tangan (hand sanitiser)," jelas informasi pada surat itu.
Tangkapan layar Halaman Facebook Alak Pinas Alakas pada 11 Maret 2020.
Saya pun segera melakukan penelusuran di jagat maya untuk mencari kebenaran informasi itu. Ternyata, foto itu telah beredar luas di media sosial dalam beberapa hari belakangan. Salah satu kiriman di halaman Facebook Alak Pinas Alakas dari Filipina bahkan telah dibagikan sebanyak 25 ribu kali, hanya dalam waktu kurang dari 24 jam, sebagaimana dilaporlan oleh AFP Fast Check.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Saint Luke's, Linsey Stitch, mengatakan kepada AFP bahwa surat yang beredar adalah surat palsu.
"Informasi yang beredar jelas merupakan surat palsu. Vodka tidak berdampak pada virus corona," ujar Stitch dalam email yang dikirimkannya kepada AFP.
Rumah sakit juga telah menerbitkan sanggahan resmi pada halaman Facebook-nya pada 11 Maret.
"Laporang palsu tengah beredar, yang mengatakan bahwa meminum alkohol dapat mengurangi risiko COVID-19. ITU TIDAK BENAR!" sanggah rumah sakit.
Pada kiriman itu, rumah sakit juga menyatakan bahwa mereka mengikuti panduan yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), yang diantaranya berisi anjuran mencuci tangan dengan sabun dan air, atau dengan pembersih tangan yang mengandung alkohol sedikitnya 60 persen. Namun, tentu saja, tidak ada anjuran untuk meminum alkohol.
Meroketnya harga hand sanitiser membuat orang-orang mulai memutar akal. Kiat-kiat membuat pembersih tangan sendiri menggunakan vodka pun banyak beredar di internet, salah satunya yang dibuat oleh Tito's Handmade Vodka, seperti yang dilaporkanIndia Today.
Namun, Tito's Vodka telah meminta masyarakat tidak menggunakan produk mereka untuk membuat pembersih tangan karena kandungan alkoholnya hanya 40 persen, sebagaimana standar kandungan alkohol vodka sejak 1890-an. Sedangkan standar kandungan alkohol pada pembersih tangan yang direkomendasikan CDC setidaknya adalah 60 persen.
Per the CDC, hand sanitizer needs to contain at least 60% alcohol. Tito's Handmade Vodka is 40% alcohol, and therefore does not meet the current recommendation of the CDC. Please see attached for more information. pic.twitter.com/OMwR6Oj28Q
— TitosVodka (@TitosVodka) March 5, 2020
Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 12 Maret 2020, jumlah kasus positif COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai 125.048 kasus dan menewaskan 4.613 orang. Di Rusia sendiri terdapat 20 kasus, yang 13 di antaranya adalah kasus baru.
Meski penyebaran COVID-19 di Rusia terkendali, Kremlin tetap memastikan bahwa semua upaya pencegahan untuk melindungi Presiden Rusia Vladimir Putin sedang dijalankan. Baca selengkapnya di sini!
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda