Komunitas Muslim di Seluruh Rusia Rayakan Idul Adha dengan Sukacita

Discover Russia
ELIZAVETA MOSKVINÁ, FAUZAN AL-RASYID
Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari besar umat Islam yang dirayakan di seluruh dunia. Perayaan ini dimulai pada tanggal 10 Zulhijah (bulan keempat setelah Ramadan) dan berlangsung selama 2 – 3 hari.

Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan salat Id bersama-sama di tanah lapang atau masjid, seperti ketika merayakan Idul Fitri.

Setelah salat, orang-orang akan melaksanakan penyembelihan hewan kurban untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya, Nabi Ismail.

Islam adalah agama dengan jumlah penganut terbesar kedua setelah Ortodoks di Rusia. Hari Raya Idul Adha di Rusia memiliki makna spesial.

Di Rusia, Hari Raya Idul Adha disebut dengan sebutan “Kurban Bairam”. Nama ini diadopsi oleh Rusia dari bahasa Turki.

Bagian pertama kata “Kurban” berasal dari bahasa Arab قربان (korban), dan kata kedua “Bairam” berasal dari bahasa Turki yang berarti hari raya.

Secara umum di Rusia, Hari Raya Kurban Bairam bukanlah hari libur nasional. Namun, di beberapa daerah Rusia, khususnya di Republik Tatarstan, Bashkortostan, Chechnya, Dagestan, Karachayevo-Cherkessia, Adygeya, Kabardino-Balkaria, Ingushetia, dan Krimea, hari raya ini dijadikan hari libur resmi dan dinyatakan sebagai hari nonkerja.

Idul Adha di Rusia dirayakan dengan beragam cara: ada yang menggelar konser, pesta formal, dan jamuan makan.

Di Moskow misalnya, terdapat sejumlah restoran yang menjamu seluruh pengunjung secara cuma-cuma dengan menu daging-dagingan pada hari raya tersebut.

Di Rusia, hewan yang dipotong biasanya adalah domba, tapi bisa juga kambing atau sapi. Pemotongan hewan kurban ini sarat dengan ritual penting.

Banyak muslim mengatakan bahwa orang-orang yang beriman akan masuk surga dengan menaiki hewan kurban. Artinya, Anda tak akan pernah bisa mencapai surga jika tidak mau berkurban.

Penyembelihan hewan di jalan-jalan kota dengan alasan apa pun tidak dapat diterima. Meski begitu, para pejabat kota telah memecahkan masalah ini dengan menyediakan area khusus untuk kurban.

Di wilayah Moskow, diadakan area penyembelihan khusus untuk hewan-hewan yang dapat dihadiri oleh setiap muslim yang ingin mengikuti ritual kurban.

Selain itu, orang-orang dilarang untuk membuang daging kurban setelah perayaan, tapi, terus terang, ini tidak mungkin.

Lagi pula, siapa yang bisa menolak hidangan daging tradisional yang baru dimasak?

Hidangan yang dimasak pun tak dihabiskan sendiri oleh satu keluarga. Para keluarga muslim akan berbagi makanan kepada teman-teman mereka, tetangga, dan juga orang-orang miskin.

Belakangan ini semakin banyak orang orang yang ingin berkurban atas nama mereka sendiri. Mereka cukup membayar sejumlah uang kepada lembaga khusus penyediaan hewan kurban, penyembelihan, dan pendistribusian daging kurban.

Perayaan Hari Raya Idul Adha diakhiri dengan menyalakan kembang api di Chechnya, Dagestan, dan republik-republik Kaukasus Utara lainnya.

Meski menyandang status sebagai salah satu masjid terbesar di Eropa, Masjid Agung Moskow tetap tak mampu menampung seluruh jemaah yang hendak melakukan salat Id selama Hari Raya Idul Adha.