Sistem rudal antipesawat S-550 telah lulus uji negara dan siap memasuki tugas tempur, kata narasumber yang dekat dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Bagaimanapun, informasi ini belum dikonfirmasi secara resmi.
“Ini adalah sistem pertahanan udara strategis yang benar-benar baru, yang tidak memiliki tandingan di dunia. S-550 mampu menembak jatuh pesawat ruang angkasa, hulu ledak rudal balistik, dan target hipersonik,” ujar sang narasumber.
Menurutnya, dengan bergabungnya S-550 ke dalam tugas tempur, Pasukan Kedirgantaraan Rusia membentuk sistem pertahanan udara dan rudal multilapis: dimulai dengan sistem Pantsir, yang beroperasi pada ketinggian rendah, hingga S-550 yang mampu mencegat rudal di ruang angkasa.
Sebelumnya, D=dunia maya langsung heboh ketika Rusia mengumumkan pengembangan sistem pertahanan udara S-550. Alhasil, internet kini dibanjiri teori-teori konspirasi tentang tujuan pengembangan senjata tersebut.
Kepala Rostec Sergey Chemezov mengatakan bahwa S-550 kelak memiliki jangkauan deteksi dan rudal yang lebih jauh serta kemampuan untuk mencegat target apa pun.
Sehari setelah Chemezov melontarkan pernyataan tersebut, Rusia berhasil menguji coba rudal yang mampu mengenai objek di ruang angkasa dari Bumi dan menghancurkan satelit tua Soviet (baca selengkapnya di sini).
Menurut sejumlah pakar militer, S-550 akan digunakan untuk misi semacam itu. Namun, seperti apa rupa kompleks ini dan seperti apa karakteristik taktis dan teknisnya masih dirahasiakan Kementerian Pertahanan Rusia.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda