Naik Roket Soyuz, Dua Turis Jepang Meluncur ke Stasiun Antariksa Internasional

Roscosmos
Dua turis Jepang kini tengah “berlibur” di Stasiun Antariksa Internasional dan akan kembali ke Bumi minggu depan.

Kendaraan peluncur antariksa Soyuz-2.1a dan pesawat ruang angkasa Soyuz MS-20 berhasil menerbangkan Yusaku Maezawa, seorang pengusaha Jepang, dan asistennya, Yozo Hirano, beserta kosmonaut Rusia Alexander Misurkin ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) dari Kosmodrom Baikonur, Rabu (8/12).

Pesawat ruang angkasa sampai di orbit sembilan menit setelah lepas landas, sementara seluruh penerbangan ke ISS memakan waktu sekitar enam jam. Rencananya, seluruh awak akan kembali ke Bumi minggu depan, Senin (20/12).

Kedua turis Jepang itu akan berpartisipasi dalam program ilmiah di ISS dan juga memenuhi permintaan warganet tentang seratus hal harus dilakukan MZ (Yusaku Maezawa) di ruang angkasa. Sebelum melesat ke ISS, Maezawa meminta orang-orang menyumbangkan ide aktivitas apa saja yang perlu ia coba selagi di ruang angkasa melalui situsnya. Seratus gagasan terpilih telah dipublikasikan di situs pribadinya.

Sebelum berangkat, Maezawa berjanji akan membawa hadiah Tahun Baru ke ISS untuk para kosmonaut Rusia, sejumlah alat peraga, serta oleh-oleh dari Bumi yang dapat dimakan, seperti hidangan masakan Jepang yang disesuaikan dengan diet antariksa.

Maezawa dan Hirano merupakan turis pertama dalam 12 tahun terakhir yang terbang ke Stasiun Antariksa Internasional dengan pesawat ruang angkasa Soyuz.

Dari tahun 2001 hingga 2009, pesawat ruang angkasa Soyuz telah mengangkut tujuh turis ke ISS di bawah kontrak dengan Space Adventure. Dalam kurun waktu tersebut, seorang warga Amerika bernama Charles Simonyi telah menyambangi ISS dua kali. Menurut data dari berbagai sumber, Maezawa dan Hirano membayar antara 20 hingga 40 juta dolar untuk penerbangan tersebut.

Rusia memiliki kosmodrom pertama di dunia, bahkan kosmodrom paling utara dan paling mendunia. Bacalah selengkapnya!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki