Perusahaan pembuat senjata Rusia, Almaz-Antey, mempresentasikan platform autopilot nirawak baru pada Forum Teknis dan Militer Internasional ARMY 2021 yang berlangsung di luar Kota Moskow pada 22—28 Agustus 2021.
Platform ini akan menjadi dasar untuk mengembangkan mobil listrik yang akan mereka produksi pada masa mendatang. Perusahaan yang membuat sistem pertahanan udara S-400 Rusia itu berencana melakukan diversifikasi terhadap produknya agar dapat memasuki pasar kendaraan listrik yang tumbuh pesat.
Platform ini juga dibuat untuk potensi persilangan — pengontrolan dapat dijalankan secara otomatis atau dikendalikan secara manual oleh operator. Seperti yang disampaikan oleh perwakilan perusahaan BUMN itu, komando militer Rusia menyukai kendaraan yang dapat dikendalikan dari jauh. Jadi, platform listrik ini mungkin bisa menjadi dasar untuk mesin penyapu ranjau baru pada mendatang.
Alamaz-Antey tidak hanya berencana membuat "Tesla militer" saja, tetapi juga hendak memproduksi mobil listrik sipil yang dapat bersaing dengan kendaraan nirawak besutan Yandex dan Seberbank di jalan-jalan Rusia pada masa mendatang.
Saat ini, Almaz-Antey mempresentasikan enam kemungkinan proyek kendaraan listrik:
Almaz-Antey menegaskan, masa depan platform listrik ini masih belum jelas. Setelah mempresentasikan konsepnya, mereka kini berharap ada investor atau mitra yang tertarik untuk mengubah prototipe menjadi mobil nyata. Tangan mereka terbuka jika ada pejabat militer yang menawari kontrak untuk kendaraan tentara. Mereka juga tak menolak untuk menjual teknologi tersebut kepada perusahaan raksasa teknologi informasi atau perusahaan mobil internasional mana pun.
Tujuan utama Almaz-Antey adalah mengubah platform ini menjadi mobil listrik dengan harga terjangkau. Mereka menyatakan kesiapannya untuk memproduksi 40 ribu mobil penumpang per tahun, yang dalam hal ini akan menelan biaya $35.000 per unit.
Namun, rencana berani ini hanya akan menjadi kenyataan jika perusahaan tersebut menemukan investor atau mitra yang cocok. Kalau tidak, kendaraan konsep itu tidak akan pernah terwujud menjadi kenyataan.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda