N.V. Gogol, kapal uap penumpang tertua di Rusia, masih beroperasi hingga kini. Tahun ini, kapal itu merayakan hari jadinya yang ke-108.
Diluncurkan pada 1911, kapal uap itu telah mengarungi sungai-sungai di Rusia utara sepanjang usianya, menghubungkan puluhan kota kecil antara Vologda dan Arkhangelsk.
Selama hidupnya, kapal uap ini telah menyaksikan jatuhnya Kekaisaran Rusia dan Uni Soviet, serta kelahiran Rusia modern. Tak seperti kebanyakan kapal pada umumnya, kapal itu tidak pernah berganti nama. Nama kapal itu diambil dari nama salah satu penulis ternama Rusia, Nikolay Gogol, yang karya-karyanya masih banyak dibaca hingga kini.
Selama Perang Saudara (1917 – 1922) dan Perang Dunia II, kapal itu digunakan sebagai transportasi militer atau rumah sakit terapung.
Pada 1972, mesin kapal N.V Gogol mengalami kerusakan. Untungnya, kapal itu tak dipreteli begitu saja, tapi diubah menjadi pangkalan resor untuk para pekerja pabrik perbaikan kapal Zvezdochka.
Setelah satu tahun menjadi resor terapung, kapal ini kembali mengangkut penumpang. Meski sudah sepuh, pemerintah memutuskan bahwa N.V. Gogol masih dalam kondisi yang cukup baik untuk melanjutkan tugasnya. Masih terlalu dini untuk memensiunkannya.
Meski begitu, kapal tertua Rusia tesebut membutuhkan perbaikan supaya bisa terus beroperasi. Renovasi besar-besaran terakhir terjadi pada pertengahan 1990-an. Kapal itu dimodernisasi dan didekorasi dengan kabin baru yang nyaman.
Kini, N.V. Gogol memiliki 29 kamar, termasuk dua kamar mewah, yang dapat menampung hingga 53 penumpang.
Beberapa penumpang VIP yang pernah diangkut kapal uap ini termasuk pasangan kerajaan Swedia, Raja Karl XVI Gustav dan Ratu Silvia, pada 2001 silam.
N.V. Gogol bukan satu-satunya kapal veteran di Rusia. Angkatan Laut Rusia juga memiliki kapal berusia 104 tahun bernama Kommuna. Hingga kini, Kommuna masih berfungsi sebagai kapal penyelamat kapal selam di Laut Hitam.
Kapal Aurora merupakan salah satu kapal perang paling heroik dan “bandel” dalam sejarah Angkatan Laut Rusia. Namun, kenapa Rusia memilih kapal itu sebagai simbol Revolusi?