Menggapai Mimpi, Meraba Langit: Perjalanan Berat Menjadi Kosmonaut

RT Documentary
Ini adalah kisah perjalanan yang sangat pribadi namun epik, dimulai dari mimpi masa kecil yang kemudian berakhir dengan peluncuran ke luar angkasa. Pada Hari Kosmonaut yang jatuh pada hari ini, Jumat (12/4), saksikan pemutaran perdana film dokumenter baru tentang bagaimana perjalanan tiga orang biasa Rusia dalam mewujudkan impian masa kecil mereka.

Persyaratan untuk menjadi kosmonaut sangat ketat: seseorang harus memiliki gelar dalam bidang pilot, teknik atau sains, memenuhi kriteria psikologis yang ketat, dan berada dalam kesehatan yang sangat baik. Juga, tinggi badan, berat badan, ukuran pinggul dan dada adalah hal penting karena seorang kosmonaut harus pas dengan setelan pakaian luar angkasa, serta pesawat ruang angkasa. Berikut adalah beberapa persyaratan fisik utama:

  • usia di bawah 35
  • tinggi 150 – 190 cm
  • berat 50 – 90 kg
  • ukuran kaki di atas 29,5 cm

Sebanyak 420 kandidat kosmonaut terpilih untuk proses seleksi, tetapi hanya delapan yang berhasil. Sebuah film baru oleh RT Documentary berfokus pada tiga kandidat, dan mengikuti perjalanan berat yang mereka lalui selama hampir dua tahun.

Kandidat No. 1: Konstantin Borisov

Borisov sangat ingin mendaftar ke kampanye rekrutmen kosmonaut baru, bermimpi untuk terbang ke luar angkasa sejak kecil. Dia bisa menahan napas selama 5 menit 13 detik. Selama pelatihan seperti itu dia merasa seolah-olah tidak ada gravitasi.

Bekerja sebagai konsultan bisnis, Konstantin menyadari bahwa ia memiliki sedikit peluang untuk menjadi seorang kosmonaut, tetapi pada usia 30 tahun ia bergabung dengan lembaga penerbangan tempat ia belajar selama lima tahun.

Kamera menangkapnya menandatangani surat pengunduran diri di tempat kerja, dan semua rekannya mengucapkan semoga sukses, lepas landas dan pendaratan yang mudah.

Kandidat No. 2: Irina Zelenkova

Zelenkova adalah atlet profesional, pemain ski lintas negara, pendaki gunung (dia bahkan menaklukkan Gunung Everest), pemanah dan penyelam bebas. Dia juga memiliki gelar PhD dalam ilmu kedokteran dan bekerja untuk pusat inovasi Komite Olimpiade.

"Mempelajari orang dalam kondisi yang tidak alami adalah hasrat terbesar saya," katanya. "Aku ingin sekali melanjutkan studiku di luar angkasa."

Dia tidak mengira bahwa orang biasa dimungkinkan untuk melamar menjadi kosmonaut.

Kandidat No. 3: Andrey Sdatchikov

Meski Andrey selalu bermimpi menjadi pilot atau kosmonaut, ia malah menjadi insinyur penerbangan.

Ketika kampanye perekrutan kosmonaut yang baru dimulai, Andrey menyadari bahwa tidak ada satu persyaratan pun yang tidak ia penuhi sehingga ia pun melamar.

Semua kandidat melewati begitu banyak tes medis dan fisik, dan mengumpulkan dokumen yang diperlukan untuk melamar.

"Yang ini sudah tidak bisa diterima" ujar seorang pria yang menerima lamaran, para kandidat pun menjadi lebih gugup.

Untuk mencapai tujuan mereka, mereka berlatih secara intens dan melewati banyak kegiatan dan disiplin ilmu: mulai dari menyeberangi selat Gibraltar hingga belajar matematika dan fisika.

Apa yang dipikirkan pasangan mereka; bagaimana rasanya gagal dalam proses seleksi pada tahap akhir; bagaimana menjawab 400 pertanyaan dalam ujian; dan bagaimana caranya agar tetap tenang dan terus melangkah maju?

Anda dapat mengikuti kandidat dari mulai proses lamaran, hari yang mendebarkan saat penentuan kelulusan, pelatihan bertahan hidup di hutan, hingga peluncuran roket. Mimpi siapa yang menjadi kenyataan? Cari tahu di film dokumenter baru RT "To be a Cosmonaut."

Baikonur, pusat peluncuran antariksa (kosmodrom) terbesar di dunia didirikan pada 2 Juni 1955. Dari kosmodrom inilah, Yuri Gagarin dan Valentina Tereshkova melakukan perjalanan mereka yang bersejarah ke luar angkasa.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki