Kosmonaut Rusia Hendak Tanam Cabai, Gandum, dan Selada di Luar Angkasa

Kosmonaut Rusia akan mencoba menanam gandum dan selada di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Kosmonaut Rusia akan mencoba menanam gandum dan selada di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Roscosmos
Selain itu, ada pula rencana mengirim 20 tikus ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Setelah menggelar eksperiemen menanam cabai manis di rumah kaca baru Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), kosmonaut Rusia akan mencoba menanam gandum dan selada, demikian disampaikan Wakil Direktur Institut Medis dan Biologi Vladimir Sychyov, Kamis (10/11).

"Sebuah rumah kaca baru, Lada 2, akan dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada Desember mendatang dan kami telah memulai sejumlah eksperimen baru. Percobaan pertama akan sangat sulit karena tanaman yang kami uji belum pernah ditanam di luar angkasa, yakni cabai manis," terang Sychyov.

"Jika sukses, hal itu akan berjalan baik. Setelah cabai, kami sepertinya akan mencoba menanam gandum dan mungkin setelah itu selada," tambah Sychyov.

Berdasarkan keterangan situs NASA mengenai rumah kaca Rusia di luar angkasa, kebun tersebut dapat memasok makanan segar bagi para kru Stasiun Luar Angkasa Internasional, termasuk mereka yang menjalankan misi berdurasi panjang seperti perjalanan ke Mars.

Mengirim Tikus

Selain itu, tahun depan Rusia juga berencana melakukan proyek eksperimen gabungan dengan AS untuk mengirim 20 tikus ke luar angkasa. Percobaan ini hendak mengetahui pengaruh penerbangan luar angkasa terhadap fisiologi mahkluk hidup.

Eksperiemen ini serupa dengan misi pada April 2013, yang mengirim tikus dengan jumlah yang sama ke luar angkasa menggunakan kapsul antariksa Bion-M. Sumber: NASAEksperiemen ini serupa dengan misi pada April 2013, yang mengirim tikus dengan jumlah yang sama ke luar angkasa menggunakan kapsul antariksa Bion-M. Sumber: NASA

Tikus-tikus tersebut, terang Sychyov, akan menghabiskan 30 hari di sana dan dibawa kembali ke Bumi dalam keadaan hidup.

Eksperiemen ini serupa dengan misi pada April 2013, yang mengirim tikus dengan jumlah yang sama ke luar angkasa menggunakan kapsul antariksa Bion-M. Pesawat tersebut didesain untuk menjadi tempat riset biologi, fisiologi, serta bioteknologi di luar angkasa.

Stasiun Ruang Angkasa Mir telah lebih dari satu dekade menjalankan modul Priroda (Alam). Pada 1990, anak burung puyuh pertama lahir di luar angkasa. Namun sayangnya, mereka tak dapat beradaptasi dengan kondisi tanpa gravitasi, sehingga mati tak lama kemudian, meski beberapa di antaranya berhasil sampai di bumi dalam keadaan hidup.

Binatang yang paling sering dikirim Rusia ke luar angkasa adalah anjing. Tikus dan marmut hanya digunakan dalam eksperimen di laboratorium, sementara monyet — meski secara biologis sangat mirip manusia — sangat lamban beradaptasi dengan kondisi baru.

Di masa Uni Soviet, ilmuwan kerap mengirim anjing tak berpemilik untuk menjalankan misi ke luar angkasa. Pada 1960, dua anjing liar yang diberi nama Belka dan Strelka menghabiskan satu hari di luar angkasa bersama Sputnik 5. Nikita Khrushchev pernah menghadiahkan salah satu anak Strelka pada keluarga John F. Kennedy pada masa pencairan hubungan di era Perang Dingin.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki