Senapan Serbu AK-12
Akhir tahun ini Kementerian Pertahanan Rusia akan mulai menggunakan senapan serbu AK-12, menggantikan senapan ikonis AK-47 yang saat ini sedang bertugas.
Menurut pakar militer Rusia, baik AK-12 dan AEK-971 akan menjadi senjata pilihan utama negara. AK-12 akan digunakan oleh tentara, sementara pasukan khusus akan dilengkapi dengan AEK-971.
Sekilas, AK-12 terlihat seperti versi AK-74 yang dimodifikasi – ia berkaliber 5,45 milimeter seperti pendahulunya. Namun, senapan yang baru lebih ergonomis dan memiliki rel Picatinny, jadi ia dapat dipasang berbagai lensa dan jangkauan. Berbagai aksesoris taktis seperti pegangan vertikal, lampu sorot, dan pembidik laser juga dapat ditambahkan.
Senapan ini juga memiliki magasin sehingga tentara dapat melihat berapa sisa peluru mereka, dan mengisinya kembali dengan stok yang tersedia. Senapan ini sempurna untuk tentara yang memakai seragam Ratnik-2.
Satu hal penting yang membedakan AK-12 adalah ia tersedia dalam empat mode: aman, semiotomatis, dua tembakan, dan sepenuhna otomatis. Hentakannya tidak sebesar model-model AK sebelumnya dan penglihatan kolimatornya dapat dipasang dengan mudah supaya ia lebih akurat.
Misil Balistik Antarbenua Bulava
Senjata lain yang sangat ditunggu-tunggu adalah misil balistik antarbenua Bulava. Saat ini ia sedang diuji coba oleh para pengembangnya, dan ketika proyektil ini seleai ia akan dikirim ke armada-armada Rusia.
Bulava akan diluncurkan dari kapal selam nuklir proyek 955 Borei. Setiap kapal dapat dimuat 16 misil yang dapat mengeliminasi target di jarak hingga 8 ribu kilometer. Setiap misil melaju dalam kecepatan supersonik dengan kekuatan hingga 150 kiloton.
Hingga 2020 Rusia akan memiliki delapan kapal selam kelas Borei yang akan dilengkapi dengan misil Bulava, meski belum diketahui berapa misil yang akan ada. Kemenhan Rusia akan memutuskan dalam beberapa bulan ke depan.
Jet Tempur Su-57
Perangkat militer yang ditunggu-tunggu satu lagi adalah jet tempur generasi kelima Su-57, yang sebelumnya disebut sebagai T-50/PAK FA.
Model ini pertama muncul di publik pada 2011 saat pameran aviasi MAKS di Moskow, dan ia diperkirakan akan menyaingi F-22 Raptor buatan AS. Ia dapat mencapai kecepatan supersonik hingga 1,6 Mach (2,000 kilometer per jam) dan akan dikirim ke Angkatan Udara Rusia pada 2020.