Zircon, Misil Hipersonik Rusia yang Membuat Senjata Barat Terlihat 'Usang'

Sebuah misil melaju di atas laut dalam foto yang didokumentasikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia ini.

Sebuah misil melaju di atas laut dalam foto yang didokumentasikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia ini.

mil.ru
Berita bahwa misil hipersonik terbaru Rusia, Zircon, mampu mencapai kecepatan tertinggi dalam sejarah misil jelajah membuat khawatir media Barat. RBTH merangkum apa saja yang telah diketahui mengenai salah satu program militer paling rahasia Rusia ini.

Bulan ini, misil hipersonik antikapal terbaru Rusia, Zircon, mencapai kecepatan tertinggi dari misil jelajah apa pun yang ada dalam sejarah. Menurut seorang narasumber di bidang militer, dilaporkan bahwa misil tersebut mampu mencapai delapan kali kecepatan suara — Mach 8, yang sama dengan 9.800 kilometer per jam.

Dengan kemungkinan jangkauan tembakan sekitar 400 kilometer, Zircon dapat mencapai jarak tersebut hanya dalam dua setengah menit. Media Barat khawatir misil ini akan membuat persenjataan laut NATO terlihat usang.

Menurut The Independent, sistem Sea Ceptor milik Angkatan Laut Britania Raya hanya mampu menghentikan misil yang melaju dengan kecepatan 3.700 kilometer per jam. Tim Ripley, yang meliput isu pertahanan untuk majalah Jane’s Defence Weekly mengatakan kepada Dw.com bahwa Zircon akan “membuat mereka (unit-unit militer Barat) harus turut mengerahkan pertahanan dan tindakan balasan”.

Mantan komandan di Angkatan Laut Rusia, Laksamana Viktor Chirkov, mengatakan bahwa pada tahun 2020, AL Rusia berencana membuat sebuah “grup aksi pencegahan nonnuklir strategis” yang dilengkapi dengan senjata jarak jauh berpresisi tinggi. Menurutnya, ini berarti dalam tiga tahun, Zircon akan dikerahkan.

Menurut pakar militer Konstantin Sivkov, penggunaan Zircon akan melemahkan kemampuan pesawat AS dalam menyerang Rusia karena kapal jelajah Moskow akan dipersenjatai dengan misil ini.

Tentang Zircon

Semua informasi mengenai Zircon hanya dihimpun dari komentar pejabat militer Rusia dan bocoran informasi media, meski hal tersebut tidak dibantah oleh para pakar militer dan pertahanan.

Dmitry Kornev, editor Militaryrussia.ru, yang memiliki informasi paling banyak mengenai Zircon, mengatakan kepada RBTH bahwa ia yakin misil tersebut telah dikerahkan di kapal selam tempur kelas Yasen.

Menurutnya, ini berarti para perancangnya sedikit lagi berhasil mengerahkan misil tersebut di kapal selam, kapal, dan darat.

Menurut beberapa laporan, misil tersebut  akan dikerahkan pada tahun 2018 di beberapa kapal selam dan kapal kelas besar — yang akan diperbaiki untuk dapat memuat Zircon. Misil itu juga akan ditempatkan di kapal induk tunggal Rusia Laksamana Kuznetsov setelah rekonstruksinya, di kapal penghancur kelas Lider, dan di Husky, kapal selam generasi kelima.

Peluncuran Zircon yang akan menggunakan platform universal Agat 3S14, yang juga digunakan oleh misil jelajah Klub, mengartikan bahwa ia dapat dikerahkan secara virtual di platform mana pun.

Menurut Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin, sebagai pejabat tinggi pertama yang mengkonfirmasi uji coba Zircon, misil tersebut berada di “generasi senjata yang sama sekali baru”, dan “dijamin dapat melewati sistem pertahanan antimisil mana pun”.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki