“Senjata dan perangkat modern yang diuji coba adalah yang dibuat baik oleh kami mau pun oleh Rusia,” ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Belarus Vladimir Makarov, seperti yang diberitakan TASS.
Beberapa senjata yang digunakan dalam latihan tersebut adalah kendaraan transportasi lapis baja Kaiman yang dipersenjatai dengan modul senapan mesin, sistem misil antitank Shershen yang dipasang di atas mobil lapis baja ringan V-1, sistem aviasi tak berawak Moskit, dan sistem peluncur misil Polonez.
Zapad-2017 dimulai di Rusia dan Belarus pada 14 September. Militer kedua negara mengadakannya di tiga lapangan di Rusia dan enam di Belarus, dan melibatkan 12.700 tentara (7.200 Belarus dan 5.500 Rusia), 70 pesawat perang dan helikopter, sepuluh kapal perang, serta 680 kendaraan darat yang meliputi 250 tank, 200 sistem artileri, dan beberapa peluncur roket dan mortir.
Tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komando dan pusat pengendalian, serta melatih kemampuan perencanaan dan pengendalian operasi dari para komandan di setiap level, berdasarkan pengalaman yang didapat dari konflik-konflik militer terakhir.