Kaliningrad adalah sebuah kota yang unik. Filsuf Immanuel Kant, penulis Kritik der reinen Vernunft ‘Kritik atas Nalar Murni’, dimakamkan di sana. Kota yang dulu dikenal sebagai Königsberg ini dahulu merupakan bagian dari Prusia, sebelum akhirnya beralih ke Uni Soviet setelah Perang Dunia II. Hari ini, Kaliningrad adalah sebuah eksklave, terpisah dari daratan Rusia oleh negara lain. Namun, seabad kemudian, ia terus mewujudkan semangat dua budaya yang berbeda, Jerman dan Soviet. Jejak autentik dari bekas wilayah Jerman ini masih bisa dilihat di sekitar kota, terutama arsitekturnya. Di tempat lain, kota ini memancarkan getaran khas Soviet. Foto-foto di bawah mendokumentasikan “rupanya” yang berubah selama seabad terakhir.
Kastil Konigsberg - Rumah Soviet
Domain publik, Alexander Grebenkov (CC BY)
Pemandangan Katedral Konigsberg
Domain publik, Alexey Danichev/Sputnik
Rybnaya Derevnyaa - bekas distrik perdagangan
Domain publik, Vladimir Fedorenko/Sputnik
Bursa Efek Konigsberg
Domain publik, Legion Media
Pemandangan Jembatan Kayu
Domain publik, Igor Zarembo/Sputnik
Danau Bawah
Domain publik, Legion Media
Leninsky Prospekt - jalan utama di Kaliningrad
Domain publik, Yandex
Kreuz-Apotheke
Domain publik, Avsolov (CC BY-SA)
Gerbang Rossgarten (Taman Kuda)
Domain publik, Legion Media
Kneiphöfische Langgasse
Domain publik, Legion Media
Kebun Binatang Konigsberg
Domain publik, Legion Media
Lift biji-bijian
Gerbang Brandenburg
Domain publik, Pavel Dunyushkin (CC BY-SA)
Selanjutnya, eksklave Rusia di Eropa ini menawarkan beragam arsitektur gotik yang menawan serta bukit-bukit pasir yang tinggi di Tanjung Curonian.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
- ikutilah saluran Telegram kami;
- berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
- aktifkan push notifications pada situs web kami.