Kota Leningrad (sekarang Sankt Peterburg) dibebaskan setelah dikepung Jerman Nazi selama 872 hari.
Boris Kudoyarov/russiainphoto.ruSelama operasi Leningrad-Novgorod pada Januari hingga Maret 1944, Tentara Merah memukul mundur Grup Angkatan Darat Utara Jerman sejauh 180—280 kilometer dari Leningrad. Kemenangan Tentara Merah memaksa pasukan Nazi untuk mengatur kembali formasi di garis pertahanan Panther–Wotan di perbatasan Estonia. Setelah dikepung selama 872 hari yang 1,5 juta warga meninggal, kota terpenting kedua di Uni Soviet akhirnya akhirnya dibebaskan.
Tentara Soviet di Stalingrad, Januari 1943.
Georgy Zelma/SputnikPada 23 November 1942, selama Operasi Uranus, Tentara Merah mengepung Tentara Ke-6 Jerman di Stalingrad. Pada 26 Januari 1943, prajurit-prajurit Front Don membelah pasukan Jerman ke dalam dua kelompok dan menghancurkan keduanya secara terpisah. Itulah titik balik yang amat krusial dalam Perang Dunia II.
Prajurit-prajurit Tentara Merah
SputnikRusia merayakan Hari Pembela Tanah Air tiap 23 Februari untuk menghormati sejumlah peristiwa: pengesahan Dekret Pembentukan Tentara Merah Buruh dan Tani pada 28 Januari 1918, Dekret Pembentukan Armada Merah Buruh dan Tani pada 11 Februari pada tahun yang sama, dan pertempuran antara Tentara Merah yang baru dibentuk melawan pasukan Jerman pada Februari di Pskov dan Narva (dalam Perang Dunia I).
Film “Alexander Nevsky”
Sergei Eisenstein/Mosfilm, 1938.Pada 5 April 1242, di wilayah Danau Chudskoe (Peipus), Pangeran Novgorod Aleksandr Nevsky mengalahkan pasukan kesatria Teutonik dari Ordo Livonia dan Keuskupan Dorpat. Peristiwa yang dikenal sebagai Pertempuran di Atas Es ini berperan penting dalam melawan ekspansi Jerman ke Rusia barat laut pada pertengahan abad ke-13. Ketika, pada saat yang sama, kepangeranan-kepangeranan Rusia yang berada jauh di selatan hancur akibat invasi bangsa Mongol, kemenangan ini sangat penting.
Bendera merah dikibarkan di atas Gedung Reichstag di Berlin, Jerman.
Vladimir Grebnev/SputnikPada malam 8—9 Mei 1945, di pinggir Kota Berlin, Karlshorst, angkatan bersenjata Jerman menandatangani kapitulasi atau pengakuan kalah perang tanpa syarat. Dengan demikian, Perang Patriotik Raya yang telah merenggut nyawa 27 juta warga Soviet resmi berakhir.
“Pertempuran Teluk Chesme” oleh Ivan Aivazovsky
Galeri Seni Nasional AivazovskyPada 7 Juli 1770, selama perang Rusia-Turki tahun 1768—1774, Angkatan Laut Rusia meraih salah satu kemenangan terbesarnya sepanjang sejarah. Akibat Pertempuran Teluk Chesme, sebagian besar armada Kesultanan Utsmaniyah hancur. Turki kehilangan 15 kapal perang, enam fregat, dan banyak kapal kecil. Dari 15.000 personel Angkatan Laut Utsmaniyah yang kuat, hampir 11.000 di antaranya tewas. Sejak saat itu, Rusia mengukuhkan kekuasaannya di pesisir Laut Hitam dan terus memperluas pengaruhnya di Semenanjung Balkan.
“Kemenangan di Poltava” oleh Alexander Kotzebue
Museum Nasional HermitageKemenangan Rusia atas Swedia dalam Perang Utara Raya tahun 1700—1721 menandai era baru sekaligus membukakan ruang bagi negara itu untuk bergabung dengan kelompok negara paling kuat di dunia. Pertempuran utama pada peperangan ini dikenal sebagai Pertempuran Poltava (8 Juli 1709). Setelah dikalahkan, hampir seluruh tentara Raja Karl XII dari Swedia menyerah, sementara sang raja terpaksa kabur dan berlindung di Kesultanan Utsmaniyah.
“Pertempuran Gangut” oleh Maurice Baquoy
Domain publikMengalahkan Swedia di darat sebetulnya baru separuh perjuangan — negara itu masih harus dikalahkan di laut. Pada 7 Agustus 1714, tak jauh dari Tanjung Gangut (Semenanjung Hanko, kini wilayah Finlandia), armada Angkatan Laut Rusia (saat itu bertenaga dayung) meraih kemenangan pertamanya dalam sejarah. Setelah sukses di Poltava, Tsar Pyotr yang Agung kembali memimpin pasukannya meraih kemenangan atas Swedia.
Pertempuran Kursk
Ivan Shagin/МАММ/МDF/russiainphoto.ruSementara Pertempuran Stalingrad menandai titik balik utama dalam Perang Dunia II, Pertempuran Kursk makin memperkuat keunggulan Tentara Merah atas Jerman Nazi. Setelah bertahan dari serangan Jerman di Kursk pada musim panas 1943, Tentara Merah akhirnya melancarkan serangan besar-besaran pada semua lini dan memukul mundur anak-anak buah Hitler.
Penandatanganan dokumen kapitulasi Jepang di atas kapal USS Missouri di Teluk Tokyo, 2 September 1945.
SputnikPada 2 September 1945, Jepang menyerah di atas kapal perang USS Missouri. Dengan demikian, Perang Dunia II resmi berakhir. Pada tahun yang sama, Majelis Agung Uni Soviet mendeklarasikan 3 September sebagai hari libur untuk menghormati kemenangan atas Jepang. Pada 2020, Undang-Undang Federal tentang Hari Kehormatan Militer dan Tanggal-Tanggal yang Dikenang di Rusia diamendemen. Sejak itu, 3 September ditetapkan sebagai Hari Akhir Perang Dunia II.
Pertempuran Borodino
Nicholas Samokish“Pertempuran Borodino adalah (pertempuran) yang paling indah dan paling mengerikan. Prancis menunjukkan diri mereka layak menang, sementara Rusia terbukti tak terkalahkan,” kata Napoleon Bonaparte tentang pertempuran tersebut di dekat Desa Borodino di luar Kota Moskow pada 7 September 1812. Bertolak belakang dengan harapan, khususnya harapan Napoleon sendiri, Kaisar Prancis tidak menghancurkan tentara Rusia dalam pertempuran sengit tersebut dan akhirnya membuat kampanye militernya gagal.
Pertempuran Tendra
Vladimir Kosov (CC BY-SA 4.0)Selama pertempuran laut di Tanjung Tendra pada 8—9 September 1790, armada Rusia berhasil mengalahkan armada Turki. Ditambah kemenangan di darat, kemenangan ini memastikan keunggulan Rusia dalam perang melawan Kesultanan Utsmaniyah tahun 1787—1791 dan secara signifikan memperluas pengaruh negara itu di wilayah Laut Hitam utara, Kaukasus, dan Balkan.
Pertempuran Kulikovo
Adolphe YvonPada 8 September 1380, Pangeran Dmitry Donskoy dari Keharyapatihan Moskow mengalahkan pasukan Gerombolan Emas di bawah komando temnik (pemimpin militer) Mamai, yang saat itu berada di puncak kekuasaannya, pada Pertempuran Kulikovo. Kemenangan tersebut melemahkan cengkeraman bangsa Mongol di Rusia dan memperkuat posisi Keharyapatihan Moskow sebagai pusat penyatuan tanah Rusia yang terpecah. Namun demikian, para khan masih memerintah Rusia selama satu abad mendatang.
Tentara Soviet selama Pertempuran Kaukasus, 1942.
Maks Alpert/SputnikWilayah Kaukasus merupakan target kunci yang strategis bagi komando Jerman pada 1942. Dengan merebut ladang minyak di wilayah itu, Jerman otomatis memberikan pukulan telak pada Uni Soviet. Namun demikian, Tentara Merah, setelah melawan serangan gabungan Jerman-Rumania, berhasil mengusir musuh dari wilayah tersebut. Tanggal 9 Oktober 1943, ketika Tentara Ke-56 Soviet menerobos Selat Kerch antara Semenanjung Taman dan Krimea, menandai berakhirnya Pertempuran Kaukasus.
“Polandia menyerahkan Kremlin Moskow kepada Pangeran Pozharsky pada 1612” oleh Ernst Lissner
Domain publikSelama krisis politik dan ekonomi di Rusia pada abad ke-17 yang dikenal sebagai Masa Kekacauan, beberapa anggota bangsawan (boyar) mengakui Pangeran Vladislav dari Polandia sebagai tsar dan mengizinkan garnisun Polandia-Lituania menduduki Moskow. Namun, milisi sukarela rakyat yang dipimpin oleh Pangeran Dmitry Pozharsky dan saudagar Kuzma Minin, yang menentang pendudukan tersebut, berhasil mengalahkan para penjajah dan membebaskan ibu kota Rusia. Untuk mengenang peristiwa itu, 4 November tak hanya dirayakan sebagai Hari Kehormatan Militer, tetapi juga Hari Persatuan Nasional.
Parade militer di Lapangan Merah pada 7 November 1941.
Arkady Shaikhet/МАММ/МDF/russiainphoto.ruPada 7 November 1941, pada puncak Pertempuran Moskow — ketika Jerman berada sangat dekat dengan ibu kota Uni Soviet — Tentara Merah memperingati Perayaan 24 Tahun Revolusi Oktober dengan parade militer. Setelah berparade, unit-unit yang terlibat langsung berbaris lurus dari Lapangan Merah menuju garis depan. Parade tersebut menunjukkan kepada dunia bahwa, terlepas dari upaya propaganda Jerman, Uni Soviet tidak hancur dan akan berjuang sampai akhir.
“Pertempuran Sinope” oleh Ivan Aivazovsky
Domain publikPada 30 November 1853), selama Perang Krimea tahun 1853—1856, armada Rusia menghancurkan satu armada Kesultanan Utsmaniyah di pelabuhan Kota Sinope, Turki. Kemenangan Rusia dalam pertempuran militer terakhir yang menggunakan kapal layar tersebut membuat Inggris dan Prancis ikut campur dan memihak Turki. Bagaimanapun, setelah menghadapi koalisi tiga negara itu, Rusia akhirnya kalah perang.
Tentara Soviet di dekat Moskow, 1941.
Leonid Dorensky/SputnikSepanjang Oktober hingga November 1941, terjadi pertempuran sengit di pinggir ibu kota Soviet. Kala itu, Tentara Merah berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan Moskow. Akhirnya, pada 5 Desember 1941, setelah mengalahkan musuh, ditambah bala bantuan baru dari Siberia dan Timur Jauh, Soviet melancarkan serangan balasan besar-besaran dan memukul mundur para penjajah sejauh beberapa ratus kilometer dari Kota Moskow. Itulah kekalahan mengejutkan pertama Tentara Wehrmacht pada Perang Dunia II.
“Pengepungan Benteng Izmail” oleh Samuil Shiflyar
Domain publik“Keputusan untuk menyerbu benteng semacam itu hanya dapat diambil sekali seumur hidup,” kata Aleksandr Suvorov, komandan terbaik sepanjang sejarah militer Rusia, tentang perebutan Benteng Izmail Turki. Sesaat sebelum penyerangan, ia memerintahkan pembangunan replika parit, bukit pertahanan, dan dinding benteng sebagai sarana pelatihan bagi pasukannya. Pada 22 Desember 1790, pasukan Rusia berhasil merebut benteng yang sebelumnya nyaris tak tertembus itu. Selama pertempuran, Rusia kehilangan 2.000 orang prajurit, tetapi itu sama sekali tak sebanding dengan kerugian yang ditanggung Kesultanan Utsmaniyah: 26.000 prajurit Turki tewas akibat perebutan Benteng Izmail.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda