Lima Hal Luar Biasa yang Dilakukan oleh Pyotr yang Agung

Getty Images; Russia Beyond
Gelar 'Yang Agung' yang disandang Pyotr I tidak ada kaitannya dengan pribadinya. Gelar terhormat itu dia peroleh atas prestasinya yang luar biasa.

Tsar Pyotr I (1672—1725) adalah orang yang luar biasa. Saat masih kecil, dia sangat aktif dan jarang duduk diam. Dia berjalan dengan cepat dan berbicara dengan keras, serta terus bergerak. Dia tumbuh menjadi pria yang sangat tinggi dan sangat kuat sehingga bisa menanamkan rasa takut pada rakyatnya. Dia menunjukkan akal dan kecerdasan yang luar biasa, tetapi temperamennya meledak-ledak. Meskipun dia adalah seorang komandan perang dan anggota parlemen yang terkemuka, dia juga suka mabuk berat dan dapat menghancurkan siapa saja yang tidak menaatinya.

Meski demikian, gelar yang disandang Pyotr tidak ada hubungannya dengan sifat pribadinya. Pada 1721, ketika Senat Pemerintahan Rusia 'mengangkat' Pyotr sebagai kaisar pertama Rusia, mereka juga menganugerahkan gelar 'Yang Agung' kepadanya, karena prestasinya yang luar biasa sebagai seorang negarawan.

1. Menciptakan bangsawan Rusia dan membuat mereka melayani negara

'Resimen Hiburan Tsar Pyotr di Kozhukhovo' karya Aleksey Kivshenko, 1862.

Pada akhir abad ke-17, negara Rusia telah jatuh ke dalam krisis. Salah satu alasannya adalah fakta bahwa posisi resmi diperoleh dengan hak lahir hanya keturunan keluarga boyar (gelar bangsawan Rusia) yang dapat menjadi boyar dan menduduki posisi komandan militer atau pejabat tinggi sipil. Tentu saja, orang-orang itu tidak selalu berbakat atau berani. Pyotr mengakhiri tradisi tersebut dengan cara yang sangat keras.

Pada 1698, Pyotr mengeksekusi banyak streltsy mantan pengawal Tsar, yang mencoba menggulingkan kekuasaannya. Alhasil, banyak bangsawan berpangkat tinggi (yang bergabung dengan percobaan kudeta) diberhentikan dari dinas. Pada 1701, Pyotr menganggap bahwa tanah hanya dapat dimiliki oleh mereka yang mengabdi kepada negara. Jadi, jika ada yang berhenti melayani negara, mereka akan kehilangan tanah dan hamba tani mereka. Pyotr juga menempatkan para bangsawan secara teratur, yang membantu mendaftarkan semua bangsawan yang dapat bertugas di ketentaraan atau di lembaga-lembaga sipil.

Akhirnya, Pyotr mengangkat orang-orang yang sebelumnya bukan bangsawan menjadi bangsawan secara terang-terangan karena kecakapan militer mereka dengan menjadikan mereka baron dan count gelar bangsawan yang dia adopsi dari Eropa. Pyotr menetapkan untuk membuat gelar bangsawan diwarisi secara turun-temurun dan semua bangsawan harus melayani negara sejak usia 15 tahun. Sebagai hasilnya, Pyotr menciptakan bangsawan Rusia yang membangun kebesaran Rusia pada abad ke-18 dan seterusnya.

2. Mendirikan Sankt Peterburg, kota paling Eropa dari semua kota Rusia

Sebuah etsa berjudul 'Pyotr yang Agung saat pendirian Sankt Peterburg'. Etsa ini tidak memiliki nilai historis karena Pyotr tidak hadir ketika Sankt Peterburg didirikan pertama kali.

Sebagian besar mantan keluarga bangsawan kaya berada Moskow dan sekitarnya. Pyotr sadar, dia membutuhkan kota besar baru agar bangsawan-bangsawa baru ciptaannya dapat berbaur satu sama lain, bersaing, dan menciptakan jaringan sosial baru. Pada saat yang sama, Rusia juga sangat membutuhkan akses ke laut dan hubungan perdagangan baru dengan Eropa.

Pendirian Sankt Peterburg di tanah berawa Ingria yang terletak di sepanjang pantai selatan Teluk Finlandia pada 1703, membuat kedua tujuan tersebut tercapai sekaligus. Moskow tidak kehilangan arti pentingnya sebagai 'ibu kota kuno' semua kaisar Rusia setelah Pyotr dinobatkan secara resmi di Katedral Uspensky Moskow. Akan tetapi, seperti yang memang direncanakan oleh Pyotr, Sankt Peterburg tampak seperti kota Eropa dan bahkan dikelola dengan cara Eropa, yang membantu mencapai tujuan penting lain dari pemerintahan Pyotr.

3. Membantu orang Rusia terhubung dengan orang Eropa

'Tukang Cukur', loubok (gambar rakyat) Rusia pada abad ke-18.

Pyotr sadar, untuk membuat membantu orang Rusia terhubung dengan orang Eropa, maka pertama-tama yang harus dilakukan adalah membuat orang Rusia terlihat lebih 'Eropa' agar para pedagang, pengacara, dan pelajar Rusia tidak tampak mencolok di kota-kota Eropa dengan pakaian mereka. Dengan demikian, Pyotr memerintahkan semua warganya untuk memakai pakaian ala Eropa.

Di kota-kota, Pyotr membuat para pria membayar biaya yang cukup besar jika tetap ingin memelihara janggut (ini berlaku untuk semua warga negara kecuali pendeta). Namun, di desa-desa, para petani tetap boleh memelihara janggut mereka.Selain itu, warga negara juga dilarang keras mengenakan pakaian tradisional.

Pyotr juga memastikan Rusia dibanjiri oleh orang-orang asing. Dia membawa mereka ke Rusia untuk bekerja membangun kapal, bertugas di ketentaraan, mengajar, mengelola perusahaan bisnis, pabrik, dan lain sebagainya. Pada saat yang sama, Pyotr juga mengirim banyak orang Rusia ke luar negeri untuk belajar, seperti yang dilakukannya pada 16971698. Namun, Pyotr tidak hanya berteman dengan orang Eropa, tetapi juga menantang negara terkuat Eropa pada saat itu, Swedia, dalam Perang Utara Besar.

4. Menjadikan Rusia negara adidaya militer

Ukiran 'Pertempuran Gangut' karya Mauritius Bakua.

Dalam Perang Utara Besar (17001721), Swedia berhadapan dengan koalisi yang mencakup Rusia, Persemakmuran Polandia, Saxony, dan Kerajaan Denmark-Norwegia. Konflik itu terkait dengan penguasaan Laut Baltik dan pantai-pantainya. Dalam perang ini, Rusia ingin mengembalikan wilayahnya di Ingria, yang dahulu merupakan milik Ketsaran Moskow, sebelum Masa Kesulitan pada awal abad ke-17. Ketika Pyotr berkuasa, Rusia hanya memiliki Arkhangelsk di Laut Putih sebagai satu-satunya pelabuhan perdagangan besar. Jadi, untuk pengembangan perdagangan angkatan laut, akses ke Baltik sangatlah penting.

Bagi Rusia, perang itu dimulai dengan kekalahan yang menghancurkan di Narva pada 19 November 1700. Rusia dipaksa untuk menyerah dan kehilangan semua artileri mereka. Pertempuran ini menunjukkan inefisiensi tentara Rusia. Setelah itu, Pyotr memicu reformasi penuh di militer Rusia formasi baru militer, senjata kontemporer, dan taktik lapangan baru digunakan dengan bantuan komandan dan insinyur Eropa.

Rusia akhirnya berhasil merebut Narva pada 1704, menghancurkan Swedia dalam pertempuran Poltava pada 1709, dan mengalahkan armada Swedia dalam Pertempuran Gangut pada 1714 kemenangan pertama Rusia di laut. Ketika raja Swedia Charles XII terbunuh pada 1718, perang itu pun berakhir. Perdamaian antara Rusia dan Swedia terjalin secara resmi melalui Perjanjian Nystad (1721), yang mengakui kemenangan teritorial Rusia di wilayah Laut Baltik. Setelah kemenangan atas Swedia, Ketsaran Rusia mendeklarasikan diri sebagai Kekaisaran Rusia, dan Pyotr menyandang gelar sebagai kaisar. Dengan militer yang telah direformasi, Rusia berkembang menjadi salah satu negara adidaya Eropa. Selain itu, Pyotr juga memberlakukan sistem hukum kontemporer.

5. Menciptakan undang-undang yang komprehensif dan mencakup semua bidang kehidupan

Zertsalo — sebuah meja pengumuman dengan hukum paling penting tentang pegawai negeri dari Pyotr yang Agung, abad ke-18.

Selain kecakapan militer dan pikiran taktisnya, Pyotr adalah seorang pembuat undang-undang yang jenius. Di bawah pengawasannya, hukum dan sistem baru negara dibangun di Rusia. Pemerintah yang baru diwujudkan dalam kolegium pendahulu dari kementerian, senat pemerintah bertindak sebagai otoritas yudisial tertinggi (setelah Kaisar). Pyotr juga merubah posisi otoritas gereja Ortodoks Rusia ke bawah negara Sinode Mahakudus yang dibuat pada 1721 bertindak sebagai pengurus 'biasa' gereja, alih-alih diperintah oleh seorang patriark posisi yang dihapuskan oleh Pyotr.

Pyotr mengeluarkan banyak ukaze (dekret) secara pribadi yang sangat sering mengatur detail dalam kehidupan sehari-hari orang Rusia tidak hanya janggut, tetapi juga gaya pakaian, dan aturan perilaku publik. Dia juga memerintahkan wanita Rusia untuk berhenti mengecat gigi mereka menjadi hitam dengan jelaga, mengajari warga untuk mengubur sampah mereka di tempat-tempat yang diatur secara khusus, memerintahkan penggunaan sabit sebagai pengganti arit selama panen, dan lain-lain. Sang kaisar melihat ke dalam struktur kehidupan dan merombaknya sesuai ide-idenya. Reformasi yang diusungnya telah berhasil membentuk Rusia dan sebagian besar dari reformasi itu berlaku sampai 1917.

Perceraian pada masa Rusia kuno memang diperbolehkan, tetapi nyaris mustahil. Alhasil, para tsar Rusia harus mengatur muslihat untuk "menyingkirkan" pasangannya.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki