Bendera Merah
Menurut kaum Bolshevik, warna merah dari bendera Komunis melambangkan darah orang-orang yang berjuang untuk kebebasan. Penjelasan ini kembali ke periode Revolusi Prancis pada akhir abad ke-18. Saat itu, spanduk merah pertama kali muncul sebagai simbol pemberontakan melawan monarki, tepatnya setelah pengajuan petisi penggulingan Raja Louis XVI.
Bendera merah digunakan oleh sosialis dan anarkis. Namun setelah tahun 1917, bendera merah kemudian dikenal sebagai simbol Republik Federasi Sosialis Soviet Rusia dan kemudian menjadi bendera resmi Uni Soviet (Uni Republik Sosialis Soviet/URSS), tepatnya pada 1922.
Bintang Tanda Jasa
Bintang tanda jasa merupakan simbol perlindungan dan keamanan telah dikenal selama lebih dari 3.000 tahun. Orang-orang dari budaya berbeda — mulai Yunani Kuno, Persia, Jepang, dan penduduk asli Amerika — telah menggunakan tanda jasa sebagai suatu simbol.
Kekaisaran Rusia juga menggunakan tanda jasa sebagai simbol. Biasanya dipasang di tali bahu pada seragam personel militer dengan pangkat tertentu. Di tahun 1917, mengikuti perintah Menteri Pertahanan dan Angkatan Laut Pemerintahan Sementara, Aleksandr Guchkov, bintang tanda jasa ditambahkan sebagai lencana pada topi tentara Rusia. Ketika kaum Bolshevik merebut Istana Musim Dingin di Sankt Peterburg pada 25 Oktober 1917, mereka dibantu oleh beberapa ribu pelaut dengan bintang tanda jasa menghiasi seragam mereka. Menurut Victor Kibalchich, revolusioner dan penulis Soviet, tanda jasa menjadi salah satu simbol utama Soviet Rusia setelah itu.
Berdasarkan ideologi Soviet saat itu, bintang berwarna merah, menunjukkan warna utama Revolusi. Lima sinarnya melambangkan penyatuan lima benua di dunia dalam perjuangan untuk kebebasan. Bintang tanda jasa merah juga merupakan tanda Mars, dewa perang zaman Romawi Kuno. Selain itu, tanda bintang juga melambangkan perlindungan pekerjaan yang aman bagi para pekerja dan petani. Pada tahun 1918, bintang merah menjadi simbol utama Tentara Merah.
3. Palu dan Arit
Lambang utama Uni Soviet, yakni palu dan arit, adalah simbol yang diciptakan oleh kaum Bolshevik awal. Lambang itu mewakili persatuan kelas pekerja dan petani yang diyakini diperkenalkan oleh seniman Eugene Kamzolkin (1885-1957) pada tahun 1918.
Seiring waktu, palu dan arit menjadi lambang resmi Uni Soviet dan Bendera Soviet.
4. “Pekerja di dunia, ayo bersatu!”
Moto ini awalnya dibuat dalam bahasa Jerman — “Proletar aller Länder, vereinigt Euch!” — dan diterjemahkan sebagai “Proletar dari semua negeri, bersatu!”. Karl Marx dan Friedrich Engels menciptakan frasa tersebut dalam buku mereka Manifesto Partai Komunis' yang pertama kali diterbitkan di London pada tahun 1848.
Arti awal dari kata “proletariat” berasal dari kata 'proletarian' Romawi kuno. Kata itu digunakan untuk menunjukkan rakyat duafa Roma (berlawanan dengan aristokrasi) yang tidak memiliki harta selain keturunan mereka (proles dalam bahasa Latin). Artinya untuk negara Romawi, orang-orang itu hanya baik untuk satu hal: melahirkan warga Roma masa depan. Dalam istilah kontemporer, mereka adalah orang miskin. Itulah sebabnya kata “proletariat” digunakan oleh Marx dan Engels untuk menunjukkan kelas yang paling miskin dan paling tertindas seperti kaum buruh.
Sejak abad ke-19, semboyan tersebut telah dipopulerkan oleh semua tipe sosialis. Jargon "Proletar dari semua negara, bersatu!" hadir di lambang Uni Soviet dengan semua bahasa URSS — terbit menggunakan bahasa lokal republik-republik — dan bahasa Rusia. Moto itu dicetak dengan huruf kapital pada uang tunai, halaman judul setiap dokumen kebijakan Partai Komunis dan lain-lain.
5. The Internationale
Lirik lagu 'The Internationale' ditulis oleh penyair dan revolusioner Prancis Eugène Edine Pottier (1816-1887) pada masa Komune Paris, pemerintahan sementara Prancis yang berlaku selama 72 hari. Lirik awalnya dinyanyikan dengan nada 'La Marseillaise', tetapi sejak tahun 1888, lebih memilih untuk menggunakan gubahan musik asli. Musik tersebut disusun musik oleh Pierre De Geyter, seorang pekerja dan seorang komposer.
The Internationale diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan menjadi kartu panggilan universal bagi kaum sosialis dan komunis, seperti pendahulunya, La Marseillais. Vladimir Lenin berkata: “Tidak peduli di negara mana seorang pekerja yang sadar berada, tidak peduli di mana nasib melemparkannya, tidak peduli seberapa asing dia merasa, tanpa bahasa, tanpa kenalan, jauh dari tanah airnya, dia dapat menemukan kawan dan teman dengan melodi akrab dari 'Internasional'." Pada tahun 1918-1944, The Internationale digunakan untuk menjadi lagu kebangsaan Uni Soviet hingga lagu kebangsaan baru diadopsi.