Gaya dan Penampilan Perempuan Rusia Sepanjang Abad Ke-20

Alexei Mazurin/MAMM/MDF; Getty Image
Seperti apa penampilan perempuan Rusia pada masa kekaisaran, Uni Soviet, hingga 1990-an?

1900 – 1910-an

Gambaran apa yang kerap kali otang-orang asosiasikan dengan citra perempuan Rusia semasa pra-Revolusi? Mungkin perempuan petani ...

Seorang perempuan petani.

... atau siswa SD ...

Dan, tentu saja, bangsawan.

1920-an

Setelah Revolusi, semuanya berubah, termasuk penampilan perempuan. Anggota Komsomol pertama membuat jaket kulit trendi, sementara era Kebijakan Ekonomi Baru dan seni avant-garde membuat kaum perempuan suka mengenakan topi dan gaun modis.

Pada periode ini, Lilya Brik dikenal sebagai simbol seks yang paling mencolok.

Teater propaganda Soviet. Kelompok Blus Biru dalam pertunjukan “Metropoliten”.
Potret seorang perempuan muda pada masa Kebijakan Baru Ekonomi Soviet.

1930-an

Pada masa kepemimpinan Stalin, ketika kolektivisasi dan industrialisasi melanda Uni Soviet, kaum perempuan diharapkan menjadi anggota masyarakat yang berguna, baik sebagai buruh, pertani, atau atlet. Anda tak akan melihat banyak fashionista dalam foto-foto lama semasa itu — orang-orang semacam itu dicap sebagai penyembah nilai-nilai kapitalis yang berbahaya.

Pada masa ini, Anda hanya akan melihat kaum buruh ...

“Komsomol membutuhkanmu di pertambangan!” Potret penambang di Pertambangan Gorlovka.

… dan buruh tani …

Perempuan-perempuan pemerah susu.

… dan atlet.

Para perempuan membawa syal. Parade olahraga di Lapangan Merah.

1940-an

Perang Dunia II menata ulang gaya dan cara berpakaian perempuan Rusia. Banyak perempuan bahkan mengenakan seragam militer ...

Penembak jitu Lyudmila Pavlichenko

... atau bekerja di pabrik pertahanan.

Di pabrik pertahanan. A.M. Maryashina, seorang buruh gerakan Stakhanov, sedang bekerja.

Kemenangan yang dinanti-nanti pada 9 Mei 1945 akhirnya membuat orang-orang bisa bernapas lega dan bersantai. Berbagai aktivitas sederhana, seperti berjalan-jalan dan berjemur di pantai kerap kali tertangkap kamera.

Liburan di Krimea

1950-an

Tahun-tahun pasca-Perang Dunia II, kematian Stalin, dan dimulainya “Pencairan Khrushchev” benar-benar mengubah Uni Soviet.

Ini adalah tahun-tahun penuh senyuman …

… dan harapan akan kehidupan baru …

… dan kembali ke la dolce vita ‘kehidupan yang manis’.

Aktris Irina Mushtakova

1960-an

“Pencairan Khrushchev” berlanjut, orang-orang pun tersenyum lebih lebar. Para perempuan mulai mengenakan kacamata trendi, menata gaya rambut mereka, dan mengenakan gaun chintz yang keren.

Seorang perempuan memegang payung.

Kaum fashionista pertama muncul.

Para model tengah berpose.

Aktris-aktris cantik menaklukkan hati kaum pria dan diabadikan dalam film-film klasik.

Aktris Alisa Freindlich

1970-an

Ini adalah masa stagnasi Brezhnev, tetapi kehidupan orang-orang Soviet justru kian berwarna. Kaum perempuan mulai menemukan waktu untuk menata rambut mereka.

Valentina Tereshkova, perempuan pertama di ruang angkasa, di sebuah pameran teknologi antariksa Soviet.

Dan bahkan membeli jaket-jaket modis.

Sopir-sopir bus listrik.

Dan menikmati hidup meski harus hidup berimpitan di dalam tempat tinggal yang sempit.

1980-an

Perestroika Gorbachev membawa harapan baru. Aroma kebebasan mengubah citra dan pandangan perempuan Soviet. Semua itu terlihat dari cara mereka berpakaian.

Katya Chelichkina dan Masha Kalinina, gadis-gadis ibu kota.

Kacamata besar merupakan salah satu ciri era '80-an di Uni Soviet.

Aktris Natalya Belokhvostikova

Selera musik pun berubah. Negara itu mulai mengenal musik rok.

Gadis-gadis menyanyikan lagu-lagu The Beatles di sebuah hostel di Leningrad.

1990-an

Seiring runtuhnya Uni Soviet, Rusia membuka diri, budaya Barat mulai masuk. Akhirnya, orang-orang mulai bersikap permisif.

Kehidupan Moskow.

Para perempuan mulai mengenal celana jin belel, legging warna-warni, dan celana jaring.

Moskow, 1990. Para model setelah latihan.

Prostitusi juga menandai “era '90-an yang liar”.

Moskow, 1991.

Siapa bilang perempuan Soviet yang giat dan tekun tak perlu mengenakan bikini? Bacalah selengkapnya!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki