Apa Saja yang Pernah Dilakukan Rusia untuk Amerika?

Sejarah
NIKOLAY SHEVCHENKO
Sejak 1861 hingga 2020, Rusia telah melakukan banyak hal penting dan tidak mungkin untuk Amerika Serikat.

1. Rusia mendukung Serikat selama Perang Saudara

Sejak awal Perang Sipil di Amerika Serikat (AS), Rusia telah mengakui secara tegas bahwa pemerintahan Abraham Lincoln adalah satu-satunya otoritas yang sah.

Perang saudara yang berlangsung pada 1861 hingga 1865 itu terjadi antara pemerintah pusat AS (biasa disingkat Serikat atau Union) yang bertikai dengan Konfederasi Amerika — negara pecahan AS yang didirikan oleh negara-negara bagian selatan AS, yang mendukung praktik perbudakan kulit hitam.

“Rusia sangat menginginkan agar Amerika dapat bertahan sebagai negara yang tak terpisahkan,” tulis Menteri Luar Negeri Rusia Aleksandr Gorchakov  kepada Sekretaris Kedutaan Besar AS Bayard Taylor di Sankt Peterburg pada 1862.

Kaisar Rusia Aleksandr II — yang menghapuskan perbudakan di Rusia pada 1861, dua tahun sebelum Lincoln mengeluarkan Proklamasi Emansipasi (yang menyatakan akhir perbudakan di negara-negara bagian Konfederasi) pada 1863 — mendukung pernyataan Borchakov dengan mengirimkan armada Rusia yang terdiri atas enam kapal perang ke pelabuhan New York dan enam kapal perang tambahan ke San Francisco. Kehadiran Rusia di dua pelabuhan utama Serikat telah membantu mencegah serangan mendadak oleh Konfederasi.

Penyair Amerika Oliver Wendell Holmes Sr. mengenang dukungan Rusia terhadap Serikat dalam puisi berikut :

Dibayangi begitu lama oleh awan badai bahaya,

Siapa yang didoakan kekaisaran,

Selamat datang, selamat datang tiga kali! Namun bukan sebagai orang asing,

Datanglah ke negara yang memanggilmu temannya!

 

Suram adalah pantai kita dengan ledakan Desember,

Terikat dan dingin adalah aliran anak sungai;

Berdenyut dan hangat adalah hati yang mengingat

Siapa teman kita ketika dunia adalah musuh kita.

 

Lihatlah bibir yang tersenyum untuk menyambutmu,

Lihat bunga segar yang ditaburkan orang

Hitung mereka saudara-saudarimu yang bertemu denganmu;

Tamu bangsa, hatinya adalah milikmu seorang!

 

Api Utara, dalam persekutuan abadi,

Padukan kilatan luasmu dengan bintang terang di malam hari!

Tuhan memberkati Kekaisaran yang mencintai Serikat Besar;

Kekuatan untuk bangsanya! Umur panjang untuk Tsar!

Klik di sini untuk mencari tahu mengapa sebenarnya Rusia membantu Serikat.

2. Rusia menjual Alaska ke AS

Pada 1867, Rusia menjual wilayah Alaska ke AS sebesar 7,2 juta dolar AS. Dua puluh tahun kemudian, orang Amerika menemukan cadangan emas yang sangat besar di sana. Demam emas yang terjadi setelahnya telah menjadikan investasi semula yang sederhana berbuah keuntungan ratusan juta dolar bagi Amerika.

Dengan menjual tanah yang terlalu jauh dari Moskow dan terlalu sulit untuk dikontrol kepada Amerika, Rusia telah memberi AS negara bagian ke-49 yang terbukti sangat berharga dalam perjalanan sejarah.

Klik di sini untuk mengetahui mengapa Rusia menjual Alaska kepada AS.

3. Rusia memimpin upaya perang selama Perang Dunia II

AS dan Uni Soviet adalah sekutu selama Perang Dunia II. Kedua negara bersatu melawan musuh bersama — Blok Poros (Jerman, Italia, Jepang) — dan upaya perang mereka berkontribusi besar pada kemenangan bersama dalam perang.

Pada saat yang sama, secara umum diakui bahwa Uni Soviet memikul beban perang di pundaknya dan mengorbankan lebih banyak nyawa manusia dan sumber daya lainnya untuk kemenangan. Uni Soviet kehilangan 26,6 juta orang akibat perang, sementara korban Amerika berjumlah 405.000. 

Seandainya rakyat Soviet tidak bertempur melawan Blok Poros, perang itu mungkin akan menjadi pengalaman yang jauh lebih dahsyat bagi AS dan sekutu lainnya.

Klik di sini untuk mencari tahu mengapa begitu banyak warga Soviet tewas dalam Perang Dunia II.

4. Rusia memberi AS alasan untuk bersatu dan bangkit

Ini telah menjadi "kontribusi" berulang Rusia ke Amerika sejak masa Revolusi Rusia 1917 hingga pemilihan presiden AS 2016.

Sejak Pasukan Ekspedisi Amerika mendarat di Vladivostok, Rusia, untuk menggagalkan Bolshevik selama Perang Saudara Rusia, hubungan antara AS dan Uni Soviet yang baru terbentuk berlangsung tegang.

Betapapun kontroversialnya pernyataan ini terdengar, Uni Soviet memang secara tidak sengaja membantu AS dalam hegemoni globalnya, karena Amerika harus melawan pengaruh Soviet terlebih dahulu di Eropa pascaperang dan kemudian di seluruh dunia.

Anehnya, "bantuan" yang tidak disengaja dari Rusia tidak berhenti dengan jatuhnya rezim Soviet. Citra "musuh asing” tradisional — Kekaisaran Jahat — muncul di AS selama pemilihan presiden 2016 dan segera setelahnya.

Klik di sini untuk membaca tentang operasi paling sensasional KGB selama Perang Dingin.

5. Rusia membantu AS dalam upaya merintis ruang angkasa

Tak perlu dikatakan, kesulitan yang terjadi antara AS dan Uni Soviet diterjemahkan ke dalam perlombaan antariksa antara dua pelopor eksplorasi ruang angkasa. Hal pertama yang terlintas di benak kebanyakan orang adalah misi Apollo 11 AS 1969 yang menghasilkan pendaratan manusia yang sukses di Bulan. Mungkinkah Uni Soviet merintis pendaratan di Bulan pada 1959 dengan misi Luna 2, atau yang lebih penting lagi, itu telah mengirim orang pertama ke luar angkasa pada tahun 1961?

Namun, kontribusi Rusia terhadap eksplorasi ruang angkasa AS tidak terbatas pada kompetisi belaka. Rusia juga membangun stasiun ruang angkasa modular pertama yang dirakit di orbit dari 1986 hingga 1996. Stasiun Luar Angkasa Mir — pendahulu Stasiun Luar Angkasa Internasional —  meluncurkan periode kerja sama yang panjang antara NASA Amerika dan Roscosmos Rusia. 

Soviet dan Amerika pernah ingin mengebom bulan dengan nuklir. Mengapa kedua negara adikuasa itu ingin melakukannya dan apa yang menghentikan mereka? Klik di sini untuk membaca selengkapnya.