Lewat Propaganda, Uni Soviet Dukung Negara-Negara Afrika Rebut Kemerdekaan

Viktor Koretsky
Dengan mendukung gerakan antikolonialisme di Afrika, Uni Soviet mencoba mencapai dua tujuan sekaligus: mendapatkan pengaruh dan sekutu di Benua Hitam dan secara signifikan melemahkan rival geopolitik Baratnya.

“Selamat pagi, Afrika!”

“Kebebasan untuk seluruh bangsa Afrika!”

“Afrika sedang berjuang, Afrika akan menang!”

“Kalian tak 'kan bisa memadamkan fajar kebebasan!”

“Negara-negara Afrika akan menang melawan penjajah!”

“Lenin yang Agung telah menerangi jalan kita.”

“Angin kebebasan berembus di Afrika!”

“Saatnya membalas dendam, api perjuangan mulai memanas. Dengan melepaskan beban yang dibenci dari pundak mereka, budak-budak meraih kebebasan.” “MERDEKA!”

“Afrika sedang membangun, Afrika akan menang!”

“Afrika sedang berjuang. Afrika sedang membangun. Afrika menatap masa depan!”

“Baik penjajah lama maupun baru akan dibuang ke tempat sampah. Mereka tak akan berjuang demi menyingkirkan penjajah!”

“Bebas dari kegelapan dan perbudakan — demi kebebasan, kebahagiaan!”

“Neokolonialisme adalah perampokan negara.” (Pria itu memegang daftar “bantuan untuk negara-negara terbelakang”, sementara “sumber daya alamnya” diambil dari keranjangnya).

“Kami hidup di Afrika yang merdeka!”

“Kolonialisme tamat!”

Internasionalisme adalah salah satu senjata ideologis paling efektif yang digunakan Soviet. Gerakan ini tak hanya direspons positif oleh banyak kelompok etnis yang tinggal di Uni Soviet, tetapi juga negara-negara di seluruh dunia.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki