Lima Operasi Top CIA Melawan Soviet

Getty Images
Operasi anti-Soviet CIA berlangsung selama puluhan tahun, baik terlibat secara langsung maupun dengan meminjam tangan negara lain yang sedang berseteru dengan sang musuh. Mulai dari mengangkut kapal selam yang karam di kedalaman luar biasa, hingga menghabiskan ratusan juta dolar untuk mempersenjatai pejuang Afganistan dan nasionalis Ukraina.

1. Operasi AERODYNAMIC

Selama lebih dari 40 tahun badan intelijen pemerintah federal Amerika Serikat (AS) CIA memainkan "kartu Ukraina" secara efektif dalam perang antiSoviet-nya. Tepat setelah berakhirnya Perang Dunia II, Langley (merujuk pada markas CIA) menjalin kontak intensif dengan Organisasi Nasionalis Ukraina (OUN) dan Tentara Pemberontak Ukraina (UPA). Kedua organisasi utama antikomunis itu memiliki ribuan anggota di negara-negara Barat dan di bawah tanah di Ukraina Soviet.

Operasi CARTEL, yang bertujuan untuk mendukung kaum nasionalis Ukraina, sudah beroperasi penuh pada akhir 1940-an. Selama tahun-tahun itu operasi itu telah berganti nama berkali-kali, tetapi tetap lebih dikenal sebagai AERODYNAMIC.  

Pada awalnya, CIA secara aktif mendukung perlawanan bersenjata di Ukraina, mengirim agen dan instruktur, menyediakan pembiayaan untuk unit-unit militer antiSoviet, dan juga mengumpulkan informasi tentang posisi dan organisasi Tentara Merah.

Namun, pada pertengahan 1950-an sebagian besar pasukan OUN-UPA di Ukraina dan Polandia Timur telah dihilangkan. Hal itu terjadi karena Amerika telah mengubah arah politiknya ke dalam pertaruhan ideologi: mereka mulai menerbitkan literatur dan majalah antikomunis, serta melakukan penerjemahan radio bawah tanah dan mendukung gerakan politik Ukraina yang ilegal.  

Bersamaan dengan keruntuhan Uni Soviet pada 1990, bos mata-mata AS memerintahkan penutupan program itu.

2. Operasi COLDFEET

Pada Mei 1961, sebuah pesawat pengintai Amerika melihat stasiun es yang ditinggalkan Soviet di Kutub Utara. Soviet terlihat seperti meninggalkannya tergesa-gesa karena takut es akan segera terbelah.

CIA menyadari bahwa mereka memiliki peluang sempurna untuk mendapatkan rahasia militer Soviet. Mereka menduga bahwa stasiun itu mungkin memiliki informasi berharga dari jaringan pengawasan akustik Soviet, yang digunakan untuk memantau kapal selam AS di bawah es Kutub Utara. 

Stasiun itu terbukti mustahil untuk dicapai dengan kapal pemecah es atau helikopter sehingga dua agen diterjunkan dari pembom B-17 ke atas es, diikuti oleh delapan kotak peralatan.

Selama tiga hari di stasiun itu, mereka mengumpulkan lebih dari 80 dokumen dan membuat ratusan foto peralatan Soviet. Setelah misi mereka terpenuhi, dan dengan intel berharga di tangan mereka, para agen disapu dari stasiun oleh B-17 menggunakan sistem pemulihan darat ke udara Fulton, yang lebih dikenal sebagai Skyhook. 

3. Proyek Azorian

Pada Maret 1971, karena alasan yang tidak diketahui kapal selam angkatan laut Soviet K-129 tenggelam di Samudra Pasifik, yang hanya berjarak 1,600 mil dari Hawaii. Soviet, seperti yang sering terjadi, berusaha untuk menutup tragedi itu dan tidak secara resmi menyatakan kehilangan kapal. Dengan demikian, kapal selam itu pada kenyataannya "tak bertuan" dan secara teori negara mana pun dapat mengklaimnya. Tentu saja, kesempatan baik itu tak dilewatkan AS.

AS menyamarkan operasi pemulihan di bawah pekerjaan penambangan, dan secara khusus membangun kapal Hughes Glomar Explorer untuk tujuan tersebut. Kapal yang tampak seperti kapal pengebor itu dirancang untuk mengangkat kapal selam Soviet dari dasar laut. Itu sama sekali bukan tugas yang mudah karena K-129 karam di kedalaman 5.000 meter. 

Pemulihan dimulai pada 1974, enam tahun setelah tenggelam. Kapal selam itu hancur selama proses pengangkatan, dan Amerika hanya bisa mengangkat kerucut hidungnya. Rincian operasi itu diklasifikasikan, tetapi diyakini bahwa agen CIA berhasil mendapatkan dua torpedo dengan hulu ledak nuklir. Sedangkan rudal balistik, dokumen penting dan peralatan  lainnya tetap berada di dasar.

AS mengklaim, mereka menguburkan jasad enam pelaut Soviet, yang ditemukan di sektor kapal selam, dengan penghormatan yang layak.

4. Proyek Dark Gene

Pada 1960 – 1970, ketika AS dan Iran masih berteman dan bersekutu, CIA dan Angkatan Udara Kekaisaran Iran melakukan operasi pengintaian udara bersama di wilayah selatan Soviet, yang dikenal sebagai Proyek Dark Gene . 

Pilot Amerika dan Iran, mengendarai pesawat temput Iran, secara teratur menyeberangi perbatasan Soviet untuk menemukan celah dalam pertahanan antiudara lokal dan untuk menguji seberapa efektif pencegat Soviet bereaksi terhadap penyusup. 

Sebagai bagian dari Dark Gene, Iran memperoleh peralatan terbaru, termasuk pesawat tempur F-14, yang tidak dikirimkan AS kepada yang lain.

Pada 23 November 1973, pesawat tempur Soviet MiG-21SM yang dipiloti Gennady Yeliseev dikirim untuk mencegat F-4 Phantom II Iran, yang melanggar perbatasan Soviet di dataran Mugan. Setelah semua rudal gagal mengenai target mereka, Yeliseev menghantam ekor Phantom dengan sayap pesawatnya sendiri. Pertarungan udara berbasis jet pertama dalam sejarah itu mengakibatkan F-4 jatuh dan sang pilot yang berhasil melontarkan diri akhirnya ditangkap. Adapun Yeliseev, MiG-nya menabrak gunung, dan langsung menewaskannya.

Selama operasi berlangsung, Soviet berhasil menembak jatuh empat pesawat Iran. Setelah Revolusi Iran pada 1979, Proyek Dark Gene pun ditutup.  

5. Operasi Siklon

Sepanjang periode intervensi Soviet di Afganistan (1979 – 1989) CIA melakukan salah satu operasi termahal yang pernah ada, yang menelan biaya ratusan juta dolar per tahun. Operasi Siklon bertujuan untuk memberi semua senjata dan amunisi yang diperlukan oleh militan-militan Afganistan — yang dikenal luas sebagai Mujahidin untuk memerangi Soviet.  

Agar tidak terlibat langsung dalam konflik, CIA bekerja sama dengan Intelijen Antar-Layanan Pakistan (ISI), yang menggunakan uang dan senjata Amerika untuk mengatur pendanaan, mempersenjatai dan melatih unit-unit militer oposisi Afganistan. 

Episode Siklon yang sangat luar biasa adalah memasok rudal antipesawat Stinger ke Mujahidin pada tahun 1986. Stinger menelan banyak korban di Angkatan Udara Soviet, yang telah menjadi ancaman serius bagi para Jihadis (pendukung pemerintah) Afganistan selama bertahun-tahun. Pasukan khusus Soviet bahkan mulai memburu Stinger, yang telah dijaga oleh Mujahidin dengan nyawa mereka.    

Dengan penarikan tentara Soviet dari Afganistan, Siklon berakhir. CIA pun melupakan negara ini, namun tidak untuk waktu yang lama. 

Apa sebenarnya yang menyeret Soviet ke dalam perang Afganistan? Ikuti tautan berikut untuk mengetahui duduk perkaranya. 

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki