Lewat Propaganda, Uni Soviet ‘Ajari’ Orang Tua Cara Mendidik Anak

S. Nizovaya, 1955
Sejak kecil, anak-anak Soviet dididik supaya selalu jujur, membantu orang tua, dan giat belajar agar di kemudian hari bisa bekerja sebaik mungkin demi masa depan kelas pekerja dan surga sosialis.

Hormati pekerjaan orang lain! Kalau kamu mengacaukannya, kamu harus bertanggung jawab!

Tidak setetes pun (alkohol)!

Jangan coba-coba!

Bukan urusanku!

Belajar mandiri!

Belajar dengan giat!

Jangan pukul anak! Itu menghambat perkembangan dan merusak karakter mereka.

Jangan seperti ini!

Saya akan mengerjakannya sendiri! Murid-murid! Kerjakan PR kalian sendiri!

Jangan menunggu sampai orang Samaria yang murah hati melakukan segalanya untukmu. Belajarlah untuk beradaptasi dan mencintai bermacam-macam pekerjaan!

Pelajaran menggambar, musik, dan menyanyi tak diragukan lagi akan meningkatkan budi pekerti murid.

Tidak maukah kamu seperti dia?

Kalau ingin sehat, bersemangatlah

Jangan pernah bohong!

Kami bisa mengerjakan semuanya sendiri! Kami membantu ibu!

Kamu dan aku harus membantu ibu kita sendiri! Bantu orang tua!

Cintai buku — (itu) sumber pengetahuan.

Pionir! Belajarlah untuk berjuang demi kelas pekerja!

Mereka memanjakan anaknya sejak kecil: “Oh, dia sangat baik, pintar, dan tampan!” Akhirnya, ia tumbuh menjadi anak yang bodoh. Apa yang kautabur, itulah yang akan kautuai.

Jangan memanjakan mereka seperti anak bangsawan!

Bergabung dengan gerakan Pionir merupakan salah satu pencapaian penting dalam kehidupan setiap siswa sekolah Soviet. Gerakan tersebut terbukti menyatukan dan mendidik anak-anak, seraya — tentu saja — menanamkan ideologi komunis.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki