Hindari Peretasan, Militer Rusia Kirim Data Lewat Jaringan Noninternet

Sistem ini sudah selesai sejak akhir musim panas lalu dan kini sudah berfungsi dengan skala penuh.

Sistem ini sudah selesai sejak akhir musim panas lalu dan kini sudah berfungsi dengan skala penuh.

Kommersant
Semua yang terhubung dengan internet bisa diretas sehingga tak pernah aman.

Pasukan militer Rusia telah selesai membangun sistem komunikasi elektronik yang sangat independen dari internet, terlindung dari koneksi tanpa izin, serta membuat pengiriman informasi rahasia menjadi cepat dan aman, demikian dikabarkan RT.

Seorang narasumber dari Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan pada harian Izvestia bahwa nama resmi sistem jaringan tersebut adalah Closed Data Transfer Segment (Segmen Pengiriman Data Tertutup). Jaringan ini berasal dari fasilitas yang sebagian dimiliki oleh militer dan sebagian disewa dari badan komunikasi negara Rostelecom. Jaringan sistem ini rencananya akan ditempatkan di tiap unit militer Rusia, tapi aksesnya akan sangat terbatas.

Sistem ini sudah selesai sejak akhir musim panas lalu dan kini sudah berfungsi dengan skala penuh. Namun demikian, masih ada pengembangan untuk memperluas jaringan ini dengan menempatkan terminal tambahan di tiap unit militer.

Struktur dari internet militer Rusia sama seperti World Wide Web konvensional, namun hanya dapat diakses pada komputer dengan sistem operasi khusus yang dikembangkan oleh Pasukan Militer Rusia. Perangkatnya juga harus memiliki sertifikasi dari Direktorat Staf Umum untuk memastikan tidak terhubung dengan alat-alat lain yang tidak memiliki sertifikasi, seperti mesin pencetak, alat pemindai, dan diska lepas (flash drive). Hal ini dilakukan untuk melindungi rahasia negara. Internet militer ini juga memiliki layanan e-mail sendiri yang memungkinkan pertukaran pesan internal penting.

Penasihat kepresidenan Rusia untuk masalah internet German Klimenko membenarkan bahwa Closed Data Transfer Segment tidak memiliki sambungan internet.

“Semua yang terhubung dengan internet bisa diretas sehingga tak pernah aman,kata Klimenko.

Kepala Yayasan Rusia untuk Pengembangan Teknologi Internet dan Infrastruktur Dmitry Burkov mengatakan bahwa tindakan pasukan militer Rusia menggunakan pendekatan terpadu untuk masalah ini adalah langkah yang tepat, berbeda dengan AS.

“AS memiliki cukup banyak kekurangan dalam jaringan mereka. Mereka mengubah protokol jaringan aktif dan memiliki banyak jaringan terpisah untuk tiap cabang pasukan. Selain itu, sistem mereka punya terlalu banyak titik sambungan internet yang dapat meningkatkan bahaya akses yang tidak aman,” tutur Burkov.

“Sebagaimana yang saya ketahui, Edward Snowden pernah bekerja untuk salah satu cabang NSA dan memiliki akses terhadap jaringan ini yang mengizinkannya untuk mendapatkan akses kepada data yang ia publikasikan. Saya harap pekerja kami tidak membuat kesalahan yang sama saat mereka membangun jaringan ini dan mereka mengambil langkah-langkah keamanan tambahan,” kata Burkov.

Isu peretasan tergolong santer di Rusia. Pada September lalu, Departemen Layanan Keamanan Federal (Federal Security Service/FSB) untuk wilayah Kurgan berhasil melacak dua pelaku yang diduga mencoba meretas situs resmi Kremlin. Pelaku berhasil dilacak, dan ia sudah mengaku bersalah serta bersedia membantu tim investigasi.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki