Guccifer 2.0 berbeda dengan "Guccifer" (Marcel Lehel Lazar dari Rumania) yang dijatuhi hukuman 52 bulan penjara oleh otoritas AS pada awal Agustus lalu .
Ingimage / Vostock-photoTuduhan AS terhadap Rusia yang menyatakan bahwa negara tersebut terlibat dalam pembobolan sistem surel Komite Nasional Demokrat (DNC) sepenuhnya salah. Demikian pernyataan tersebut ditegaskan seorang koresponden yang mengaku sebagai peretas bernama "Guccifer 2.0" kepada The Wall Street Journal.
Pada Juli lalu, media AS melaporkan bahwa para penyidik menyalahkan peretas Rusia atas pembobolan sistem surel atau email DNC yang mengungkap kolusi para pejabat partai untuk mendukung kampanye pemilihan Hillary Clinton sebagai kandidat presiden AS.
Sang koresponden yang mengidentifikasi dirinya sebagai Guccifer 2.0 mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa menyalahkan Rusia atau Tiongkok atas pembobolan tersebut dianggap sebagai keputusan yang paling aman.
Guccifer 2.0 berbeda dengan "Guccifer" (Marcel Lehel Lazar dari Rumania) yang dijatuhi hukuman 52 bulan penjara oleh otoritas AS pada awal Agustus lalu. Lazar dihukum karena meretas email pribadi dan akun media sosial sekitar seratus warga Amerika, termasuk dua orang mantan presiden, mantan anggota Kabinet AS, mantan anggota Kepala Staf Gabungan AS, dan mantan penasihat presiden.
Dengan membobol sistem surel DNC, Guccifer 2.0 telah mengikuti jejak Lazar — Guccifer pertama — dalam membocorkan dokumen-dokumen Partai Demokrat. Badan intelijen AS menuduh Guccifer 2.0 memiliki hubungan dengan intelijen Rusia. Namun, baik Rusia maupun sang peretas membantah tuduhan tersebut.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda