Pertemuan Lausanne: Masa Depan Warga Suriah Ada di Tangan Mereka Sendiri

Semua peserta pertemuan setuju untuk mempertahankan integritas Suriah.

Para menteri dari berbagai negara yang menghadiri Pertemuan Lausanne di Swiss untuk membahas penyelesaian konflik Suriah serta memastikan komitmen mereka untuk mempertahankan integritas Suriah dan menghargai hak masyarakat Suriah untuk menentukan masa depan mereka, demikian disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov kepada Sputnik, Minggu (16/10).

Pada Sabtu (15/10), Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Perwakilan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura, serta menteri luar negeri Qatar, Irak, Iran, Turki, Arab Saudi, dan Mesir hadir dalam pertemuan multilateral tersebut.

“Semua peserta pertemuan memastikan komitmen mereka untuk mempertahankan Suriah sebagai negara yang berdaulat, merdeka, dan sekuler, serta setuju bahwa masyarakat Suriah akan menentukan masa depan negaranya melalui dialog politik yang inklusif,” terang pihak kementerian Rusia.

Dalam pertemuan tersebut, pihak Rusia menegaskan perlunya pemisahan antara kelompok oposisi moderat dan kelompok militan al-Nusra serta kelompok teroris lain untuk melanggengkan rezim gencatan senjata. “Mengenai hal tersebut, perlu kerja sama dari seluruh peserta pertemuan ini dengan pasukan yang berada di Suriah. Secara bersamaan, penting untuk memahami bahwa operasi melawan ISIS dan al-Nusra akan terus berlanjut,” terang Kemenlu Rusia.

Pertemuan multilateral tersebut belum membuahkan hasil karena para peserta tidak mencapai konsensus terkait metode untuk memperpanjang rezim gencatan senjata.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki