Putin Tahu Siapa yang Menyerang Konvoi Bantuan PBB di Suriah

“Serangan tersebut dilakukan oleh salah satu kelompok teroris dan kita tahu itu. Katakanlah AS juga mengetahuinya, namun mereka memilih untuk menuduh Rusia. Hal ini sungguh tak membantu,” tutur Putin dalam Forum Ekonomi di Moskow, Rusia.

“Serangan tersebut dilakukan oleh salah satu kelompok teroris dan kita tahu itu. Katakanlah AS juga mengetahuinya, namun mereka memilih untuk menuduh Rusia. Hal ini sungguh tak membantu,” tutur Putin dalam Forum Ekonomi di Moskow, Rusia.

Kremlin.ru
Menurut Putin, AS juga tahu, tapi memilih menyalahkan Rusia.

Serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan PBB di Aleppo, Suriah, pada bulan lalu sebenarnya dilakukan oleh salah satu kelompok teroris di wilayah tersebut, bukan oleh Rusia seperti yang dituduhkan AS, demikian kata Presiden Rusia Vladimir Putin seperti dilaporkan media Rusia RT.

“Serangan tersebut dilakukan oleh salah satu kelompok teroris dan kita tahu itu. Katakanlah AS juga mengetahuinya, tapi mereka memilih untuk menuduh Rusia. Hal ini sungguh tak membantu,” tutur Putin dalam Forum Ekonomi di Moskow, Rusia.

Konvoi bantuan PBB untuk warga Suriah diserang dari udara pada 20 September malam. Komite Internasional Palang Merah melaporkan serangan tersebut menewaskan 20 warga sipil tewas dan 18 kendaraan hancur.

Pentagon menduga konvoi itu diserang oleh Rusia karena kala itu pesawat perang Rusia sedang berada di lokasi tersebut. Namun, Rusia membantah tuduhan Pentagon dan menyebutkan bahwa drone AS mengawasi konvoi tersebut, sehingga Washington semestinya mengetahui kebenaran tentang serangan tersebut.

Batal ke Prancis

Putin juga menanggapi soal buntunya dialog untuk penyelesaian masalah Suriah di DK PBB, yang berujung pada pembatalan kunjungan Putin ke Prancis. Paris mengindikasikan bahwa mereka tak nyaman menerima kunjungan pemimpin Rusia setelah Moskow menolak resolusi yang mereka usulkan di Dewan Keamanan PBB.

“Bukan rekan kita yang seharusnya merasa tersakiti karena kita memveto resolusi Prancis. Saya katakan bahwa kamilah pihak yang tersakiti di sini,” kata Putin.

Putin menjelaskan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault telah menjelaskan ide resolusinya saat mengunjungi Moskow minggu lalu, tapi sang presiden Rusia menilai rancangan resolusi Prancis terlalu banyak menyalahkan pemerintah Suriah atas kekerasan di Aleppo. Putin menuturkan bahwa jika Prancis membuat beberapa amandemen, resolusi tersebut dapat disetujui.

Meski demikian, saat Ayrault mengunjungi Washinton pada malam sebelum pertemuan DK PBB, resolusi tersebut tak diubah. "Prancis juga menuding Rusia atas seluruh dosa yang mematikan,” kata Putin.

“Prancis mengetahui posisi kami, dan tidak mendiskusikannya dengan kami, mereka tidak mengubah resolusi agar bisa disetujui, malah tetap mengajukannya untuk mendapatkan veto. Untuk apa? Untuk memperburuk situasi dan meningkatkan histeria anti-Rusia di media, serta menipu masyarakat mereka sendiri,” Putin menambahkan.

Situasi di Suriah akan didiskusikan Sabtu (15/10) di Lausanne, Swiss. Para kepala diplomat dari AS, Rusia, Iran, Turki, dan Arab Saudi akan hadir pada forum itu.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki