Majelis Tinggi Rusia Ratifikasi Pangkalan Udara Permanen di Suriah

Setelah setahun, Putin baru mengajukan ratifikasi ke Duma Rusia.

Majelis Tinggi Parlemen Rusia (Dewan Federasi) meratifikasi perjanjian mengenai penempatan tak terbatas pasukan udara Rusia di Suriah.

Sebanyak 158 senator menyatakan dukungannya terhadap ratifikasi tersebut, sementara satu senator memilih untuk abstain.

Sebelumnya pada Jumat (7/10) Majelis Rendah Parlemen Rusia (Duma) meratifikasi perjanjian Rusia-Suriah mengenai penempatan tak terbatas pasukan udara Rusia di Suriah. Seluruh anggota parlemen yang berjumlah 446 hadir pada sesi voting dan memberikan suara dukungan pada perjanjian ini.

Perjanjian ini telah ditandatangani di Damaskus tahun lalu. Hampir setahun kemudian, tepatnya 9 Agustus 2016, Presiden Rusia Vladimir Putin baru memasukannya ke Duma Rusia untuk diratifikasi. Perjanjian ini menetapkan kelompok pasukan udara Rusia yang akan ditempatkan sesuai permintaan pihak Suriah di lapangan udara Hmeimim di Provinsi Latakia secara permanen dan tanpa batas serta tanpa dikenakan biaya apa pun.

Pengelompokan akan digunakan oleh keputusan komandan yang disetujui otoritas Suriah. Di bawah perjanjian ini, personel Rusia dan anggota keluarganya mendapat imunitas seperti imunitas diplomatik, perlindungan properti Rusia, arsip, dan penjaminan kendaraan.

Wakil I Ketua Komite Pertahanan Majelis Tinggi Rusia Franz Klintsevich menjelaskan, perjanjian ini menguntungkan Rusia dan kontingen militernya tanpa menyalahi kepentingan Suriah. Ia yakin penempatan pesawat militer Rusia di pangkalan udara Hmeimim untuk waktu tak terbatas merupakan langkah pertama — tapi masih jauh dari langkah akhir untuk mengonsolidasikan posisi Rusia — 'tidak hanya di Suriah dan Timur Tengah, tapi juga di seluruh dunia'.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki