Clinton Tuduh ‘Agresi Rusia’ Ciptakan Penderitaan Masyarakat Suriah

Calon presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton mendengarkan pertanyaan dari awak media di Harrisburg, Selasa, 4 Oktober 2016.

Calon presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton mendengarkan pertanyaan dari awak media di Harrisburg, Selasa, 4 Oktober 2016.

AP
Clinton membela para pemberontak yang dianggap 'bertahan untuk melawan Assad'.

Calon presiden AS dari partai Demokrat Hillary Clinton mengatakan bahwa ambisi dan keagresifanRusia membuat konflik di Suriah terus berlanjut. Ia juga menuding Rusia sebagai penyebab penderitaan masyarakat Suriah, demikian dikabarkan Sputnik, Minggu (9/10).

“Saya ingin menekankan bahwa apa yang dipertaruhkan di sini adalah ambisi dan keagresifan Rusia. Rusia telah memutuskan bahwa mereka terlibat sepenuhnya di Suriah dan mereka juga memutuskan siapa yang mereka inginkan untuk menjadi presiden AS, dan itu bukan saya,” tutur Clinton.

Clinton menyalahkan Rusia atas penderitaan masyarakat Suriah, menuding Rusia atas serangan bom di Aleppo.

“Angkatan udara Rusia menghancurkan Aleppo demi membersihkan kelompok pemberontak Suriah yang sebenarnya bertahan untuk melawan rezim Assad. Rusia tidak memperhatikan ISIS, mereka berniat untuk tetap membuat Assad berkuasa,” tambah Clinton.

Rusia dan Amerika Serikat sama-sama menggelar operasi militer di Suriah, namun kerap berseteru karena memihak pada dua kubu yang berbeda, meski memiliki musuh bersama yakni para kelompok teroris. Situasi di Suriah mempertajam hubungan Rusia dan AS yang telah mengalami kemunduran drastis dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, isu ini pun kerap dibicarakan oleh para calon presiden Amerika Serikat yang sedang memperebutkan hati para calon pemilihnya.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki