Jumlah kelompok bersenjata yang menyetujui peraturan gencatan senjata tak berubah, yakni 69 kelompok.
APArea gencatan senjata di Suriah bertambah luas setelah tujuh permukiman di negara yang tengah dilanda perang tersebut menandatangani kesepakatan rekonsiliasi, demikian disampaikan dalam buletin Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah, yang dipublikasikan dalam situs resmi Kementerian Pertahanan Rusia pada Sabtu (8/10).
“Dalam kurun waktu 24 jam, perjanjian rekonsiliasi telah ditandatangani perwakilan dari tujuh pemukiman di Provinsi Latakia (4), Homs (2), dan Quneitra (1)," demikian tertulis dalam buletin tersebut. Secara keseluruhan, jumlah permukiman yang telah menyetujui gencatan senjata kini berjumlah 749 area.
Sementara, jumlah kelompok bersenjata yang menyetujui peraturan gencatan senjata tak berubah, yakni 69 kelompok. Namun, pihak Rusia berupaya membahas aturan ini dengan komandan lapangan kelompok bersenjata ilegal di permukiman Muaddamiyet al-Shih, Provinsi Damaskus, serta kelompok oposisi bersenjata di Provinsi Homs, Aleppo, dan Quneitra.
Pada 9 September lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengumumkan rencana perdamaian baru untuk mengatasi konflik di Suriah dengan menyerukan gencatan senjata dan kerja sama antiterorisme di antara ketentuan lain dalam perjanjian tersebut.
Namun pada Minggu (18/9), Menteri Luar Negeri AS John Kerry menuduh pemerintah Suriah telah mengebom pasukan oposisi di Suriah dan menuntut agar Rusia menghentikan pelanggaran gencatan senjata yang disepakati sejak 9 September lalu.
Pertama kali dipublikasikan olehTASS.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda