Uni Eropa Imbau AS-Rusia Harus Menjamin Gencatan Senjata di Suriah

Seorang anak laki-laki mengendarai sepeda di dekat puing reruntuhan bangunan di Desa Kafr Hamra, di sebelah utara pedesaan Aleppo, Suriah, 27 Februari 2016.

Seorang anak laki-laki mengendarai sepeda di dekat puing reruntuhan bangunan di Desa Kafr Hamra, di sebelah utara pedesaan Aleppo, Suriah, 27 Februari 2016.

Reuters
Uni Eropa merasa gencatan senjata AS dan Rusia perlu dijaga.

Rusia dan AS harus menjamin terlaksananya gencatan senjata di Suriah agar dapat memperbaiki situasi kemanusiaan di negara tersebut, demikian disampaikan Komisaris Tinggi Uni Eropa untuk Kebijakan Keamanan dan Luar Negeri Federica Mogherini kepada para wartawan di New York, AS, Senin (19/9), saat mengomentari situasi negara Arab yang tengah dilanda perang.

Mogherini menyebutkan Uni Eropa merasa gencatan senjata AS dan Rusia perlu dijaga karena saat ini AS dan Rusia telah menyetujui gencatan senjata tersebut dan sangat penting untuk menjamin terlaksananya hal itu.

Para menteri luar negeri dari 28 negara anggota Uni Eropa bertemu dengan Komite Negosiasi Tinggi Suriah di New York pekan ini. Mogherini menyebutkan ia sudah bertemu dengan anggota oposisi Suriah pada Minggu (18/9).

Pada 9 September lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengumumkan rencana perdamaian baru untuk mengatasi konflik di Suriah yang menyerukan gencatan senjata dan kerja sama antiterorisme di antara ketentuan lain dalam perjanjian tersebut.

Namun pada Minggu (18/9), Menteri Luar Negeri AS John Kerry menuduh pemerintah Suriah telah mengebom pasukan oposisi di negaranya dan menuntut agar Rusia menghentikan pelanggaran gencatan senjata yang disepakati sejak 9 September lalu.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki