Tantang Bahaya, Kapal Perang AS Dekati Kapal Rusia di Laut Tengah

Kapal perang AS mendekati kapal fregat Rusia Yaroslav Mudry di Laut Mediterania pada 17 Juni lalu.

Kapal perusak berpeluru kendali milik AS Gravely bergerak menantang bahaya mendekati kapal perang Rusia Yaroslav Mudry di Laut Tengah pada 17 Juni lalu, melanggar peraturan internasional mengenai pencegahan perseteruan di laut, demikian disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia, Selasa (28/6).

Sumber: CITY LIFE TV / YouTube

"Pada 17 Juni lalu, kapal penghancur berpeluru kendali milik AS, Gravely, mendekati kapal Rusia hingga jarak 60 – 70 meter di sepanjang sisi kiri dan menyeberangi rute pelayaran kapal fregat Yaroslav Mudry dengan jarak 180 meter dari haluan kapal," terang Kemenhan Rusia.

"Kapal Rusia berlayar di perairan internasional, menjaga kecepatannya secara konstan, dan tak melakukan manuver berbahaya apa pun terhadap kapal AS," tambah pihak kementerian.

Kru kapal AS tersebut telah melanggar hukum internasional mengenai pencegahan bentrokan di laut (IRPCS-71) serta pasal 1, ayat 3 dari Kesepakatan Rusia-AS mengenai Pencegahan Insiden di Laut yang berbunyi, "Semua kapal yang beroperasi di dekat kapal lain harus menghincari risiko bentrokan," demikian disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia.

Fregat Armada Baltik Angkatan Laut Rusia "Yaroslav Mudry" (727) berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Indonesia. Kapal perang ini tiba di Jakarta pada tanggal 5 November 2014 dalam rangka menghadiri rangkaian acara INDO Defence 2014 Expo & Forum yang digelar di Jakarta, 5-8 November 2014.Fregat Armada Baltik Angkatan Laut Rusia "Yaroslav Mudry" (727) berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Indonesia. Kapal perang ini tiba di Jakarta pada tanggal 5 November 2014 dalam rangka menghadiri rangkaian acara INDO Defence 2014 Expo & Forum yang digelar di Jakarta, 5 – 8 November 2014. Sumber: Fauzan Al-Rasyid/RBTH Indonesia

"Secara khusus, pelaut AS mengabaikan peraturan nomor 13 ("Menyalip"), yang menetapkan bahwa tiap kapal yang menyalip kapal lain harus tetap berada di luar jalan kapal yang disalip, serta peraturan nomor 15 ("Menyeberang"), yang jelas mendefinisikan bahwa saat dua kapal bertemu dan memiliki risiko berbenturan, kapal yang berada di sisi kanan harus menjauh dan, jika memungkinkan, menghindari menyeberang di depan kapal lain," demikian disampaikan oleh kantor pers kementerian.

"Perlu dicatat bahwa Departemen Pertahanan AS terus menuduh pilot dan pelaut Rusia tak profesional. Namun, insiden terkait manuver berbahaya kapal Gravely menunjukkan bahwa pelaut AL Amerika melupakan prinsip fundamental mengenai keamanan navigasi dan tak memikirkan konsekuensi manuver berbahaya tersebut di area yang padat," terang pihak Kemenhan Rusia.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS. 

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki