Rusia dan Tiongkok Tantang Dominasi Angkatan Laut Amerika Serikat

Rusia dan Tiongkok telah sukses mengembangkan angkatan laut mereka.

Rusia dan Tiongkok telah sukses mengembangkan angkatan laut mereka. Demikian hal tersebut dilaporkan Sputnik, mengutip pernyataan Kepala Operasi Angkatan Laut AS Laksamana John Richardson. Menurut Richadson, kesuksesan tersebut menjadi tantangan bagi dominasi Angkatan Laut AS yang sedang beradaptasi dengan perubahan situasi keamanan.

“Untuk pertama kalinya dalam 25 tahun, AS menghadapi kembali kompetisi dengan kekuatan besar. Rusia dan Tiongkok telah mengembangkan kapabilitas militer yang dapat menjadi kekuatan global,”kata Richardson dalam sebuah laporan berjudul “A Design for Maintaining Maritime Superiority”.

Dalam laporan tersebut, Rusia dan Tiongkok disebut memiliki sebuah “gudang senjata dengan kapabilitas perang yang canggih” yang dibuat untuk mengeksploitasi “kerentanan” Angkatan Laut AS sekaligus “untuk memengaruhi maritim, sistem informasi, dan teknologi”.

Terlebih lagi, Rusia dan Tiongkok “terus mengembangkan dan menyediakan persenjataan berbasis informasi, baik kinetis maupun nonkinetis, dengan jangkauan, presisi, dan kapasitas penghancur yang terus meningkat”.

“Angkatan laut Rusia tengah beroperasi di kawasan yang tak terlihat selama hampir dua dekade, dan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLAN) terus menambah jangkauannya ke seluruh dunia,” tambah laporan tersebut.

Sputnik menulis, laporan yang dirilis pada Selasa (5/1) tersebut juga menyebutkan beberapa pemain lain yang mencoba meraih “teknologi maju, termasuk teknologi militer yang dulu hanya dimilliki oleh kekuatan besar.” Richardson mencantumkan Korea Utara, misil canggih Iran, kekuatan-kekuatan proxy dan kapabilitas konvensional lainnya, berikut organisasi teroris international, sebagai ancaman bagi AS.

Sebagaimana yang dinyatakan dalam laporan, Korea Utara dikatakan terus mengancam keamanan di Asia Utara. Hal ini terutama ditambah dengan upaya negara tersebut untuk terus memajukan senjata nuklir dan program rudalnya.

Pada Rabu (6/1), Korea Utara mengumumkan bahwa negara tersebut telah berhasil menjalankan uji coba bom termonuklir. Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa Korea Utara kini memiliki kekuatan pertahanan yang terkuat. Pada 10 Desember 2015, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un mengatakan bahwa negaranya memiliki bom hidrogen.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki