Kemenhan Rusia Sangkal Laporan mengenai Sistem Misil S-400 di Suriah

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia tekankan bahwa terdapat penyebaran informasi yang salah.

Tak ada sistem misil anti-pesawat Rusia S-400 Triumph di Suriah. Hal itu merupakan kesalahan informasi, demikian disampaikan Mayor Jenderal Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia pada jurnalis, Jumat (13/11).

"Berbagai laporan mengenai pasukan udara kami yang kerap muncul di surat kabar asing sungguh membingungkan, kalau tidak lucu. Saya ingin mempercayai dongeng yang disebarkan untuk tujuan mempromosikan diri tersebut," kata sang jenderal dalam pertemuan dengan para jurnalis asinng sebagai bagian dari tur media menuju markas udara Hmeymim, lokasi keberadaan pesawat tempur Rusia.

Jurnalis yang pernah bekerja di markas udara selama tiga hari berkesempatan melihat segalanya, termasuk markas pertahanan anti-pesawat, dengan mata kepalanya sendiri. "Tentu, tak ada dan tak akan pernah ada sistem S-400 di sana. Itu hanya informasi yang salah," kata Konashenkov.

"Terkait ketakutan Inggris dan seluruh dunia terhadap sistem misil anti-pesawat S-400 kami, yang ditempatkan di Suriah, mereka harus membaca Wikipedia atau situs Kementerian Pertahanan Rusia untuk mengetahui seperti apa bentuknya. Sehingga para editor tahu seberapa banyak elemen sistem ini dan area sebesar apa yang diperlukan untuk menempatkan sistem ini," terang sang jenderal.

Perwakilan media terkemuka dari Inggris, Prancis, Tiongkok, Korea Selatan, Italia, Spanyol, Yunani, dan negara-negara lain tiba di markas udara Hmeymim sebagai bagian dari tur pers. Menurut laporan terbaru, hampir 50 jurnalis dari 12 negara tinggal untuk sementara di markas tersebut. Konashyonkov menyebutkan bawa Kementerian Pertahanan Rusia akan terus mengundang jurnalis asing ke Hmeymim.

Rusia meluncurkan operasi militer melawan ISIS dan Jabhat al-Nusra (keduanya merupakan organisasi yang dilarang di Rusia) atas permintaan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Pasukan udara Rusia terdiri dari lebih dari 50 pesawat, termasuk pesawat pengebom Su-34 dan Su-24M, pesawat serang Su-25, pesawat tempur Su-30SM, serta helikopter Mi-8 dan Mi-24 . Kapal laut Rusia juga dilibatkan dalam operasi militer tahap awal pada awal Oktober. Mereka menembakkan rudal jelajah berbasis laut Kaliber NK terhadap target teroris dari perairan Laut Kaspia. Pilot tempur Rusia telah menghancurkan lebih dari dua ribu target militan sejak operasi berlangsung. Rusia tak tertarik terlibat dalam operasi darat di wilayah Suriah.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.

Baca lebih banyak mengenai Suriah >>>

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki