Mahasiswa Universitas Negeri Moskow Varvara Karaulova dinyatakan bersalah atas upaya bergabung dengan organisasi teroris ISIS yang dilarang di Rusia, demikian dinyatakan hakim pengadilan Moskow saat membacakan gugatan terhadap Karaulova.
"Karaulova (Ivanova) dinyatakan bersalah atas pelanggaran yang dituduhkan," kata sang hakim.
Karaulova juga menolak pendampingan dari dua pengacaranya, Alexander Noskov dan Alexander Karabanov. Ia hanya didampingi oleh dua pengacara lain, Sergey Badamishin dan Gadzhi Aliyev.
Krabanov menyampaikan pada Pengadilan Kota Moskow bahwa Karaulova membuat keputusan tersebut di bawah tekanan tim investigasi "Saya yakin terdakwa tak memahami semua hal. Ia dimanipulasi oleh petugas di rumah tahanan, sehingga saya merasa perlu tetap bertahan dalam kasus ini," kata Krabanov.
Karaulova menyangkal hal tersebut dan menyatakan bahwa ia membuat keputusan secara 'independen, tanpa tekanan apapun'. Pengadilan lalu memberhentikan Noskov dan Krabanov.
Pada akhir Mei lalu, Karaulova (19) meninggalkan rumah berpura-pura hendak kuliah, tapi tak kembali. Kemudian, ia terlacak mengambil penerbangan diam-diam ke Istanbul. Pada 2 Juni, Interpol meluncurkan pencarian dan dua hari kemudian staf Turki menahan Karaulova bersama 12 warga Rusia lainnya yang mencoba menyerbangi perbatasan Turki menuju Suriah. Mereka diyakini hendak bergabung dengan militan ISIS. Karaulova kembali ke Moskow pada 12 Juni. Pada 28 Oktober, ia ditangkap dengan tuduhan berupaya bergabung dengan ISIS.
Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.
Baca lebih banyak mengenai ISIS >>>
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda