Menteri Pertahanan AS Sebut Rusia dan Tiongkok 'Ganggu' Tatanan Dunia

Carter menuduh Rusia 'mengganggu kedaulatan' sekutu AS dan menyebut Rusia sebagai 'penghasut perang nuklir'.

Meski AS tak bermaksud menciptakan Perang Dingin baru, negara tersebut perlu menentang kekuatan global yang tengah bertumbuh — Rusia dan Tiongkok — untuk melindungi 'tatanan internasional' yang didominasi AS, demikian disampaikan Menhan AS Ash Carter.

Carter menuduh Rusia 'mengganggu kedaulatan' sekutu AS dan menyebut Rusia sebagai 'penghasut perang nuklir', demikian dilaporkan AP, Sabtu (7/11), seperti dikutip RT.com.

"Organisasi teroris seperti ISIS tentu bertentangan dengan nilai-nilai yang kita anut. Tapi, ada tantangan lain yang lebih rumit, dan melihat ukuran dan kemampuannya, berpotensi lebih fatal," kata Carter.

"Beberapa aktor muncul untuk menggoyahkan prinsip tersebut dan mengoyak tatanan internasional. Baik Tiongkok maupun Rusia tentu tak bisa membalikkan tatanan tersebut. Namun, keduanya menghadirkan tantangan tersendiri atas hal tersebut," lanjut Carter seperti dikutip RT.com.

Menurut AP, Rusia dan Tiongkok mengancam 'keunggulan Amerika' karena mereka berusaha tampil di arena internasional sebagai kekuatan militer yang berbahaya.

Menurut Carter, 'tantangan' tersebut dapat dilihat di berbagai level: laut, udara, antariksa, bahkan dunia siber. 

Dari perspektif Carter, Moskow memaksa Washington untuk memasuki kompetisi senjata baru seperti pada masa Perang Dingin. Selain itu, Rusia dan Tiongkok dituduh tak mengikuti prinsip tatanan dunia yang umumnya mencari resolusi damai atas sengketa wilayah, bebas dari kekerasan, menghargai kedaulatan negara lain, serta kebebasan bernavigasi.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki