Kulaga: Makanan Penutup Rusia Kuno yang Super Sehat

Kelezatan Slavia kuno ini, "kulaga", mirip dengan jeli dan bubur.

Kelezatan Slavia kuno ini, "kulaga", mirip dengan jeli dan bubur.

Olga Brovkina
Makanan penutup ini tidak hanya unik, tetapi juga bergizi dan bermanfaat untuk pencernaan. Hidangan ini terbuat dari gandum hitam, dengan tepung gandum hitam dan buah mawar guelder yang dihancurkan. Namun, pada Abad Pertengahan, makanan penutup ini benar-benar dapat mengobati anak-anak petani yang sakit.

Kulaga adalah hidangan manis Rusia kuno yang disiapkan secara tradisional pada Hari Ivan Kupala (awalnya merupakan hari libur rakyat musim panas yang berasal dari kaum pagan di antara orang Slavia Timur dan Barat yang dirayakan pada titik balik matahari musim panas).

Kulaga didasarkan pada proses fermentasi. Kulaga asli dibuat dari gandum hitam, tepung gandum hitam, dan buah mawar guelder tanpa bahan tambahan manis seperti gula atau madu. Rasa masih yang diberikan berasal dari  buah beri alami, dan sama sekali bukan karena zat tambahan apa pun.

Sebagian besar keluarga Rusia menyiapkan kulaga pada hari-hari puasa Gereja. Direbus dalam oven dengan buah mawar guelder, dimakan langsung dari kompor. Karena petani Rusia tidak punya banyak manisan, kulaga dalam bentuknya yang dingin dianggap sebagai hidangan yang manis.

Kulaga Rusia dianggap sebagai hidangan yang dapat membantu menyembuhkan segala macam penyakit — karena kaya akan vitamin B2, B6, B12 dan B15, serta vitamin C dan P. Kulaga direkomendasikan untuk mencegah berbagai penyakit, seperti gangguan saluran pencernaan, masalah kardiovaskular, serta penyakit sistem saraf, infeksi saluran pernapasan akut, dan lain-lain.

Meski tanpa gula, kulaga memiliki rasa manis-asam yang luar biasa dan sangat lezat. Hidangan ini juga disebut salomata karena dasar resepnya adalah fermentasi gandum. Perbedaan utama di antara variasi dari kulaga adalah bahwa dalam proses persiapan berbagai jenis tepung digunakan di berbagai daerah — gandum hitam, oatmeal, soba, dan gandum. Beberapa menambahkan lemak babi atau minyak.

Terlepas dari semua manfaat kesehatan dari kulaga, pada akhir abad ke-19 popularitasnya menurun drastis. Lambat laun, hal itu mulai dikaitkan dengan kemiskinan. Saat itu kulaga dijual di pasar umum sebagai kelezatan termurah bagi masyarakat awam.

Saat ini Kulaga tidak lagi dijual. Sementara yang tersisa hanyalah beberapa resep lama peninggalan nenek moyang. Memasak kulaga dengan resep lama membutuhkan kompor Rusia, dan dalam versi modernnya lebih mudah untuk memasak hidangan dalam pot, tetapi hasilnya harus lebih baik, apapun yang terjadi.

Bahan (untuk 4 porsi):

  • 1 sdm gandum (kering dalam bentuk bubuk) 
  • 2 sdm tepung gandum hitam 
  • sekitar 1 gelas air 
  • buah mawar guelder secukupnya (segar atau beku)

Persiapan:

1. Pertama-tama, seduh gandum dengan air panas. Taruh di tempat yang hangat, mungkin lebih dekat ke kompor tempat Anda memasak atau di dalam oven, biarkan dingin setelah dipanggang atau biarkan dalam api kecil (seperti membuat yogurt) selama satu setengah jam.

2. Siapkan buah mawar guelder — buang ranting dan cuci beri. Saya juga menyarankan Anda untuk menghancurkan atau menghancurkan buah beri.

3. Kemudian tambahkan tepung gandum hitam. Campurkan adonan secara merata sampai halus tanpa gumpalan.

4. Sekarang, Anda harus membiarkan hidangan mencapai konsistensi yang diinginkan, dan jika Anda tidak memiliki kompor tradisional Rusia, gunakan tempat hangat lainnya. Suhu yang disarankan adalah 30-40 derajat celcius, masak selama beberapa jam; Anda bisa membiarkannya semalaman di tempat yang hangat. Untuk mempercepat prosesnya, Anda bisa memasak kulaga dengan api kecil.

5. Makanan penutup petani Rusia kuno kami sudah siap. Selamat menikmati hidangan!

Hidangan selanjutnya, ada apel panggang tradisional yang rasanya tidak pernah berubah. Simak selengkapnya dalam, Kolomna Pastila!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki