Semua negara memiliki aturan sendiri tentang kapan waktu yang tepat untuk minuman tertentu. Misalnya, orang Italia tidak minum cappuccino setelah tengah hari, orang Inggris terbiasa minum teh pada jam 5 sore, dan di Rusia, kami (biasanya) tidak minum vodka di pagi hari, terlepas dari stereotip yang klise.
Akan tetapi, untuk teh tidak ada aturannya, karena orang Rusia meminumnya tanpa henti, sepanjang waktu. Teh untuk sarapan masih lebih populer daripada kopi. Setelah makan siang, orang Rusia minum teh dengan makanan penutup. Ketika orang Rusia menunggu seseorang di sebuah kafe, mereka biasanya minum teh (meminta pelayan mengisi ulang teko dengan air mendidih berulang kali hingga daun teh terseduh secara maksimal).
Jika sudah larut malam, orang Rusia minum teh untuk membantu pencernaan setelah makan berat sebelum tidur (sambil ditemani tiga lusin kue).
Berbeda dengan orang Inggris atau siapa pun, orang Rusia tidak merasa bahwa rumah mereka adalah ruang pribadi dan suka mengundang tamu — bahkan orang yang kurang dikenal — hanya untuk minum teh. “Zakhody na chai!” (Ayo minum teh!), kata mereka. Karena, menurut mereka, minum teh bersama bisa membuat hubungan seseorang lebih dekat. Ini hampir merupakan proses intim yang sering kali dapat mengarah pada percakapan yang bermakna dan penuh perasaan.
Seseorang harus selalu siap untuk undangan ini dan siap untuk membawa sesuatu untuk teman minum teh, seperti kue kering, cokelat, kue, dan sebagainya. Namun, yang perlu diingat, jangan bawa sesuatu yang benar-benar mahal, karena tuan rumah bisa merasa tidak enak karena hanya menyediakan teh.
Jika kedatangan Anda sudah direncanakan sebelumnya, orang Rusia biasanya tidak akan menyajikan teh celup, melainkan daun teh yang disiapkan dalam teko yang baru dijerang.
Ketika orang Rusia ingin menikmati teh di acara yang lebih besar, mereka lebih suka membuatnya dengan teko besar. Saat ini, tidak ada yang benar-benar menggunakan samovar (wadah logam yang dipanaskan yang biasanya digunakan untuk memanaskan dan merebus air di Rusia) seperti dulu. Jika ada beberapa orang yang memiliki samovar di rumah, itu biasanya dianggap sebagai hal yang eksotis dan mungkin hanya digunakan setahun sekali.
Ada sebuah kisah populer di Rusia: Para kerabat meminta seorang Yahudi mengungkapkan rahasia bagaimana ia membuat tehnya kepada mereka — karena itu adalah teh terbaik di lingkungan itu. Dia mengatakan "jangan menghemat daun teh".
Setelah bertahun-tahun mengalami kelaparan, perang, dan kekurangan, orang Rusia, dengan generasi yang kuat dan ingatan historis mereka, suka meminum teh kental dan tidak menghemat daunnya. Sebenarnya, sebagian besar bahkan tidak memiliki daun teh asli - hanya semacam "serbuk" teh yang mereka seduh dengan air mendidih dan mendiamkannya setidaknya lima menit, sampai teh benar-benar hitam!
Orang Rusia juga suka memasukkan gula dalam teh mereka. Di masa lalu itu perlu — hanya untuk membuatnya lebih tinggi kalori. Di masa Soviet, ketika mengalami kekurangan total akan hal-hal manis, orang-orang biasa minum teh sambil menggigit gula batu. Bahkan, jika kini orang Rusia melihat gula batu, tangan mereka akan otomatis menyambar sepotong.
Orang Rusia biasanya suka minum teh dengan varenye (selai) dari buah beri dan buah yang mereka tanam sendiri di dacha (rumah pedesaan) mereka. Ceri, stroberi, raspberry, dan redcurrant serta blackcurrant adalah buah-buahan yang paling populer di kebun Rusia.
Orang Rusia memetik buah beri liar setidaknya sekali di musim panas: kebanyakan stroberi liar dan blackberry. Jika terlalu banyak untuk dimakan, orang Rusia akan mengawetkannya (karena orang Rusia tidak suka membuang-buang makanan).
Mengawetkan buah beri awalnya merupakan satu-satunya cara agar dapat menikmatinya di musim dingin. Namun, meski kini buah beri tersedia di toko sepanjang tahun, orang Rusia memiliki kepuasan tersendiri bisa memakan selai yang mereka buat sendiri dari buah yang mereka petik sendiri. Jika Anda beruntung menjadi tamu, mereka akan dengan bangga menunjukkan semua selai yang mereka punya kepada Anda dan meminta Anda mencobanya. Bahkan, tak menutup kemungkinan menghadiahkan sebuah toples kecil untuk Anda.
Ngomong-ngomong, bahkan di musim panas (dan di sauna) orang Rusia masih suka minum teh panas!
Banyak orang Rusia percaya pada potensi pengobatan ajaib yang dimiliki teh. Ketika seseorang masuk angin, orang Rusia akan menyarankan Anda untuk minum lebih banyak teh dengan madu dan lemon (Sebenarnya, orang Rusia memang suka teh dengan lemon).
Jika Anda demam, selai raspberry yang dicampur dengan teh dipercaya dapat menurunkan suhu. (Kami yakin Anda tidak ingin berdebat dengan babushka Rusia tentang 'fakta' ini!).
Orang Rusia juga suka menambahkan rempah ke dalam teh mereka, yang beberapa di antaranya juga diawetkan selama musim panas, seperti mint kering, salep lemon dan beri rosebay. Orang Rusia menyukai rasanya dan percaya bahwa semuanya baik untuk kesehatan.
Akhirnya, tetapi yang paling penting, minum teh berarti waktunya untuk beristirahat, menenangkan pikiran, dan bersantai. Jadi, bisa dibilang sangat baik bagi kesehatan. Ngomong-ngomong, orang Rusia yang tinggal di luar negeri merindukan tradisi teh ini. Mereka meratapi kehilangan waktu minum teh yang tenang dan orang-orang yang berbagi waktu dengan mereka.
Kebanyakan orang mengira minuman khas Rusia adalah vodka. Padahal, Rusia punya banyak minuman khas yang pembuatan dan pengolahannya telah menjadi tradisi turun-temurun sejak era kekaisaran Rusia. Berikut minuman-minuman khas Rusia kuno yang kini kembali populer di kalangan masyarakat.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda