Kosakata-kosakata pinjaman pertama yang diserap ke dalam bahasa Rusia — saat itu dikenal sebagai bahasa Slavia Timur — berasal dari bahasa Yunani. Kosakata Yunani mulai diserap ke dalam bahasa Rusia pada abad ke-10 hingga ke-11. Kata-kata baru ini terutama merupakan istilah keagamaan (angel ‘malaikat’, dyemon ‘setan’, monakh ‘biksu’) atau berkaitan dengan istilah ilmiah. Selain itu, ada pula kata-kata yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari:
Kata-kata ini diserap melalui bahasa Slavonik Gerejawi Kuno atau langsung dari bahasa Yunani.
Lapisan kosakata pinjaman berikutnya berasal dari bahasa Nordik. Kata-kata ini muncul akibat kontak budaya, sosial, dan perdagangan yang berkembang antara Rusia Kuno dan bangsa Viking sejak abad ke-9.
Para ilmuwan telah menghitung lebih dari 200 kata yang diserap dari bahasa Skandinavia awal abad pertengahan. Kata-kata menggambarkan orang dan berkaitan erat dengan aspek sosial dan pekerjaan, termasuk nama diri (proper neme). Seiring waktu, beberapa di antaranya menghilang tanpa jejak, sementara yang lain bertahan hingga hari ini:
Mulai abad ke-9, bahasa Rusia juga diperkaya dengan kata-kata dari tetangganya di selatan, termasuk dari bahasa Arab, Persia, Turki, dan Mandarin. Sebelum invasi Mongol ke Rus pada awal abad ke-13, bahasa Rusia diperkaya dengan sejumlah kosakata baru, misalnya kata-kata seperti:
Peminjaman kata-kata asing juga terjadi akibatnya terjalinnya hubungan perdagangan dan militer dengan suku-suku perbatasan, terutama dengan orang-orang Pecheneg yang menguasai jalur perdagangan dari orang-orang Varangia hingga orang-orang Yunani (dari Skandinavia ke Byzantium), serta orang-orang Polovtsy.
Dari pertengahan abad ke-13 hingga akhir abad ke-15, kepangeranan-kepangeranan Rusia tunduk pada Kekaisaran Mongol dan kemudian Gerombolan Emas. Selama periode ini, bahasa Rusia secara substansial diperkaya dengan kosakata administratif:
kosakata militer
dan kosa kata sehari-hari:
Setelah lepas dari penindasan Mongol, Rusia mulai berinteraksi secara aktif dengan Barat. Pakar-pakar asing telah datang ke negara itu sejak abad ke-12, tetapi pada abad ke-15 dan ke-16 jumlahnya meningkat berkali-kali lipat. Ivan yang Mengerikan, tsar pertama Rusia yang dinobatkan (memerintah dari 1533 hingga 1584) berperan penting dalam pengembangan kontak dengan Eropa. Dia menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Belanda dan Inggris, bahkan melamar Ratu Elizabeth I. Dia juga mengundang dokter, arsitek, pembuat senjata, dan spesialis militer ke Rusia. Pada era pemerintahannya, kata-kata seperti admiral ‘laksamana’ dan soldat ‘prajurit’ (dipinjam dari bahasa Belanda atau Jerman); kapitan ‘kapten’ (dari bahasa Italia); dan banyak lainnya muncul dalam bahasa Rusia.
Pada abad ke-17, kosakata bahasa Eropa Barat sering merambah ke bahasa Rusia melalui bahasa Polandia. Melalui perantara bahasa Polandia, kata-kata yang berasal dari bahasa Prancis muncul dalam bahasa lisan; ini termasuk:
Ada juga kata-kata yang berasal dari bahasa Jerman:
serta yang berasal dari Italia
Secara bersamaan, bahasa Rusia juga memperoleh banyak kosakata dari bahasa Polandia;
Selama periode pemerintahan Pyotr yang Agung (1682—1725), penyerapan kata-kata asing sebanding dengan skala reformasi sang kaisar. Kata-kata baru muncul dalam bahasa Rusia seiring dengan munculnya realitas sosial baru. Karena itulah, istilah-istilah baru muncul untuk menunjukkan fenomena baru:
Para peneliti telah menghitung bahwa kosakata administratif menyumbangkan kata serapam paling banyak pada periode Pyotr yang Agung meskipun kata-kata yang menunjukkan realitas sosial baru juga muncul (galstuk ‘dasi’, opera ‘opera’, simfoniya ‘simfoni’). Bahasa donor yang paling aktif pada periode ini adalah bahasa Jerman, Belanda, Prancis, dan Inggris.
Meskipun pengayaan bahasa makin cepat, adopsi kata-kata serapan tidak dapat digambarkan sebagai serampangan dan tidak terkendali. “Pyotr sendiri menuntut salah satu diplomatnya agar dia tidak menggunakan kata-kata serapan asing secara berlebihan dan berkata, ‘Tidak mungkin kita dapat memahami sesuatu dengan kata-kata (asing) itu.’ Dengan kata lain, dia (Pyotr) tetap berpegang pada pertimbangan kesesuaian linguistik,” kata Yelena Generalova, seorang dosen senior di Departemen Bahasa Rusia di Universitas Negeri Sankt Peterburg.
Awal abad ke-19 di Rusia ditandai dengan mekarnya Francomania (obsesi pada budaya, bahasa, atau orang Prancsi). Meski hanya lapisan masyarakat tertentu saja yang berbicara bahasa Prancis (bangsawan), kelas inilah yang membentuk budaya negara selama periode tersebut. Inilah mengapa bahasa Prancis memberikan pengaruh yang kuat pada bahasa Rusia abad ke-19.
Aleksandr Pushkin mencatat tren linguistik ini novel syairnya yang berjudul Yevgeniy Onegin. Beginilah cara Pushkin memperkenalkan seorang pahlawan perempuan bernama Tatyana:
“Pemahamannya tentang bahasa Rusia tidak bagus,
Ia tak bisa memahami catatan harian kami,
Dihadapkan pada keharusan untuk menjelaskan
dirinya dalam bahasa Rusia sungguh menyiksa
Karena itulah dia menulis dalam bahasa Prancis”.
Sikap terhadap kata-kata serapan juga menjadi salah satu perdebatan antara pendukung gaya linguistik “lama” dan “baru”; perselisihan pahit terjadi antara kedua faksi pada awal abad ke-19.
“Bahasa Prancis saat itu dipandang sebagai bahasa bangsa yang paling terpelajar dan tercerahkan. Orientasi pendukung gaya baru Prancis dapat dilihat sebagai kelanjutan dari reformasi Pyotr yang Agung. Hal ini dapat dilihat dari gagasan Eropanisasi bahasa,” kata Generalova.
Pushkin memainkan peran mendamaikan dalam perselisihan tersebut dan tulisannya meletakkan dasar bagi bahasa sastra Rusia modern.
“Setelah Pushkin, argumen tentang jalur perkembangan bahasa Rusia berhenti. Ada ruang untuk semuanya dalam tulisannya: Dalam (karya) Pushkin, kami menemukan bahasa sehari-hari, kosakata serapan asing, dan kata-kata yang berasal dari bahasa Slavonik Gerejawi Kuno, dan semua ini digunakan sebagai ekspresi artistik. Tulisan Pushkin mencerminkan rasa moderasi yang ideal dan ternyata ada ruang untuk semuanya dalam bahasa itu,” komentar Generalova.
Pada pergantian abad ke-19 hingga ke-20, bahasa Rusia meminjam kata-kata dari leksikon politik asing (proletary ‘proletar’, sotsializm ‘sosialisme’). Pada tahun 1920-an, jumlahnya bertambah gara-gara gelombang Sovietisme — istilah “yang diciptakan sendiri”, yang dirancang untuk menggambarkan realitas baru negara Soviet Rusia yang masih muda:
Gelombang kosakata asing berikutnya menerpa bahasa Rusia pada tahun 1970-an. Kosakata-kosakata asing ini kebanyakan merupakan istilah slang yang berasal dari bahasa Inggris, yang menyebar ke kosakata sehari-hari budaya anak muda:
Kedua, ada pula kata-kata yang diambil dari novel fiksi ilmiah yang dengan cepat populer di mana-mana (blaster ‘senapan laser’, kiborg ‘siborg’).
Perubahan sosial ekonomi yang luas terjadi di Rusia pada 1990-an: perubahan sistem politik, peralihan ke ekonomi pasar, pengembangan sistem perbankan, ledakan pertumbuhan kontak asing, penghapusan sensor, dan perluasan budaya Barat. Periode itu ditandai dengan tumbuhnya minat pada segala sesuatu yang asing yang sebelumnya tidak dapat diakses. Bahasa Rusia kembali mengalami invasi Anglikanisme secara massal. Beberapa kata datang bersama dengan realitas baru:
Sementara yang lain adalah pengganti kata-kata lama:
dan hampir semuanya digunakan dalam bahasa lisan.
Selain itu, kata-kata asing juga diserap ke dalam bahasa gaul remaja:
Kata-kata ini juga memengaruhi jargon profesional di berbagai bidang, khususnya komputer: dari imeil ‘surel’ (email) yang sekarang sudah dikenal hingga kopipast ‘salin dan tempel’ (copy and paste) dan skrolling ‘gulir’.
Digitalisasi media dan munculnya jejaring sosial dan forum-forum daring serta blog telah menyebabkan para penutur asli bahasa Rusia kini makin sering meminjam kata-kata asing sekalipun kata-kata itu tidak penting atau berlebihan. Kecenderungan beberapa dekade terakhir ini mendorong pemerintah untuk mencoba mengelola proses penyerapan kosakata asing, sesuatu yang dapat diprediksi dan logis.
“Kata-kata serapan selalu menarik banyak perhatian dan menjadi sesuatu yang mungkin ingin diatur oleh negara — jelas ada aspek ideologis di sini. Namun demikian, kita tidak mungkin untuk menyingkirkan sebuah bahasa dari kata-kata asing, terutama bahasa dengan sejarah yang kaya dan panjang seperti bahasa Rusia. Kata-kata pinjaman telah muncul dalam bahasa Rusia sepanjang keberadaannya: Beberapa tetap ada, mengisi celah penting, sementara yang lain kemudian tidak digunakan lagi. Bahasa meleburkan segalanya untuk dirinya sendiri dan mengatur segalanya pada tempatnya. Peminjaman kosakata asing adalah proses yang benar-benar alami dalam perkembangan bahasa apa pun — sebuah proses yang melekat dalam kontak linguistik apa pun,” kata Generalova.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda